yogyakarta

Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

Sabtu, 18 Maret 2017 | 11:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Penyakit epilepsi seringkali dipandang salah bagi masyarakat, padahal jenis penyakit yang dapat menyerang anak dan orang dewasa ini nyatanya bisa disembuhkan. Untuk itu, stigma negatif terhadap penyandang epilepsi harus dihilangkan karena penyakit tersebut tidka menular dan buka sesuatu hal yang menakutkan.

"pandangan masyarakat mengenai penyakit epilepsi masih banyak yang salah, untuk itu seminar ini dengan tujuan juga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bahwa sebetulnya epilepsi bisa disembuhkan dengan perawatan dan minum obat secara teratur," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Univetsitas Gadjah Mada Prof Arif Faisal usai kegiatan seminar bertajuk "Aku ODE (Orang Dengan Epilepsi) dan Aku Sukses" di RS UGM, Sabtu (18/3/2017).

Dikatakannya, selain dengan pengobatan secara teratur, penyakit epilepsi juga dapat disembuhkan dengan cara makan teratur, istirahat yang cukup, menghindari kegiatan yang menimbulkan stres berlebihan, serta dukungan dari orang-orang terdekat dengan memberikan motivaai pasien untuk sembuh.

Ketua panitia seminar sekaligus dokter spesialis saraf dr Fajar Maskuri menjelaskan secara teratur pasien epilepsi akan mengalami kondisi yang baik dan sembuh setelah menjalani konsultasi dokter dan minum obat secara rutin selama dua sampai tiga tahun. "Paien memang harus rajin kontrol, dan minum obat secara rutin setiap hari. Memang untuk kondisi tertentu karena kondisi adanya infeksi pada otak pasien akan mengalami penglobatan lebih lama, bahkan untuk kondisi tersebut ketika sudah sembuhpun masih ada resiko untuk kambuh lagi," katanya.

Lebih lanjut Fajar mengatakan kekhawatiran pasien penderita epilepsi untuk menikah dan memiliki anak juga harus ditepis, pasalnya menurut data statistik menurunnya penyakit epilepsi dari orang tua ke anak melalui proses kelahiran terbilang sangat sedikit yakni hanya sekitar 5 persen.

"Bisa dibilang sangat jarang sekali penyakit epilepsi dari orang tua akan menurun ke anak, namun jika pasien masih memiliki keraguan maka memang sebaiknya untuk terus melakukan konsultasi ke dokter," katanya. (*-3)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB