yogyakarta

UIN Suka Tuan Rumah Simposium Internasional

Jumat, 4 Agustus 2023 | 15:30 WIB
Foto: Ist

Krjogja.com - YOGYA - UIN Sunan Kalijaga menjadi tuan rumah The 4th Islage International Symposium of Religious Literature Heritage (Simposium Internasional ke 4 tentang Literasi Keagamaan dan Warisan Kebudayaan) yang berlangsung tiga hari, 2-4 Agustus 2023).


Kegiatan dibuka Wakil Menteri Agama H Saiful Rahmat Dasuki SIP MSI di Gedung Prof RHA Soenardjo SH (Convention Hall) kampus UIN Sunan Kalijaga, Rabu (2/8/2023). Turut hadir Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Al Makin dan jajaran pimpinan kampus UIN Sunan Kalijaga, Kepala Litbang Kementerian Agama RI Prof Arskal Salim, Kepala Badan Litbang Agama Prof Amin Suyitno serta pembicara dalam dan luar negeri.


Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Phil Al Makin berharap agenda internasional ini dapat menjaga persahabatan UIN dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Agama, BRIN, berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu bersama mengembangkan keilmuan yang berpijak pada moderasi beragama dalam bingkai kemajemukan yang harmonis di Indonesia.


Sementara Prof H Amin Suyitno menyampaikan, tema Symposium 'Religious Heritage on Tolerance Non-Violance, and Accommodated Traditions' sangat erat kaitannya dengan moderasi beragama. Karena saat ini Indonesia sedang menghadapi trend intoleransi yang terus naik secara signifikan, utamanya di dunia pendidikan terutama di tingkat kampus.


"Kampus harus dapat membantu menyukseskan terbentuknya Rumah Moderasi. Sebab moderasi beragama mengusung sisi universalisme manusia. Maka sudah seharusnya untuk memanusiakan manusia yang merupakan substansi moderasi beragama dan agama," tegasnya.


H Saiful Rahmat Dasuki berharap forum ini dapat memberi dampak, baik bagi negara serta membangun citra positif bahwa Indonesia adalah negara yang moderat. “Tantangan terbesar yang dihadapi dalam realita kehidupan manusia kita saat ini adalah bagaimana menghadirkan semangat toleransi seperti yang digelorakan Gur Dur. Dengan semangat toleransi Indonesia yang dikarunia dengan beragam suku, ras dan budaya yang melahirkan Pancasila, akan dapat terjaga. Untuk menjaga itu semua, hasil kajian GP Ansor, penting bagi Indonesia untuk diwaspadai tiga hal: ideologi transnasional, kajian tunggal kebenaran dan eksklusifisme jejaring (anggota)," urainya.


Forum ini menghadirkan keynote speeches; Prof Amin Suyitno, Prof Arskal Salim, Prof Al Makin, Dr Herry Sogaswara dari BRIN, Mahmud Erol Kilic (Director General of IRCICA Turkey), Munawar Holil M Hum. Juga pembicara dalam dan luar negeri yang menyampaikan hasil riset pada plenary sassions; Prof Muhammad Wildan (UIN Sunan Kalijaga), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Budayawan), Amich Alhumami, Dr Adrea Acri, Dr Irina Katkova, Helena Njoto PhD, Mario Antonius Birowo PhD (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Prof Adlin Sila, Sarwititi Sarwoprasodjo, Prof Julian Millie (Monas University), Prof Khomaruddin Amin, Prof Ronald A Lukens – Bull (Boston University). (Feb)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB