yogyakarta

Temuan Antrax di Jogja, Sultan Minta Jangan Ada Transaksi Dulu

Minggu, 22 Januari 2017 | 01:15 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan tidak akan sembarangan menetapkan suatu desa di Kulonprogo menjadi daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks sebelum ada kepastian laporan dari laboratorium. Setelah ada hasil laporan dari laboratorium nantinya, baru akan dilakukan tindakan lebih lanjut supaya pemerintah daerah dapat melangkah lebih jauh mengatasinya supaya tidak semakin meresahkan masyarakat DIY.

"Belum ada penetapan KLB antraks di Kulonprogo, kita belum ada laporan dari laboratorium karena kalau mengatakan penyakit antraks atau bukan harus berdasarkan hasil laporan uji laboraturium terlebih dahulu  dan tidak asal-asalan. Saya tidak mau mengatakan seperti itu kalau belum ada laporan laboraturium karena memang harus ada dasarnya," ujar Sultan HB X di Kraton Kilen, Sabtu (21/1).

Sultan mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapatkan laporan resmi hasil uji laboratorium terkait kepastian penyakit tersebut. Pihaknya akan segera bertindak dan melangkah lebih jauh apabila sudah ada laporan laboratorium, mengingat beberapa orang yang diinformasikan terkena antraks di Kulonprogo sampai saat ini baru perkiraan tetapi hasil laboratoriumnya belum ada. "Saya harus mendapat laporan laboratorium dulu, semoga Senin (23/1) nanti sudah ada baru kita melangkah lebih jauh mengantisipasinya. Saya berani mengeluarkan pernyataan apabila sudah ada kepastian uji laboratorium tersebut," tandasnya.

Raja Kraton Yogyakarta ini sudah meminta Penjabat Bupati Kulonprogo agar di desa tersebut jangan terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu sembari menunggu hasil uji laboratorium nantinya. Pihaknya juga telah melakukan upaya sosialisasi kepada peternak di Kulonprogo sebelum ada kepastian dari instansi yang bersangkutan.

"Saya juga mengharapkan agar masyarakat DIY tidak perlu khawatir dan mudah terpancing atau  percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya (hoax) terkait munculnya penyakit antraks baru-baru ini di satu desa di Kabupaten Kulonprogo maupun kabupaten lainnya. Ternyata ada orang yang sengaja menyebar informasi yang belum dipastikan kebenarannya, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat DIY," imbuhnya.

Menurut Sultan, seharusnya orang dewasa tahu dan memahami kalau penyakit antraks ini tidak menular dari orang ke orang, sampai saat belum ada kasus mengenai manusia yang tertular melalui sentuhan dan juga kontak tubuh dengan orang yang menderita penyakit antraks. Untuk itu, Sultan kembali mengharapkan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan mudah terpancing dengan informasi maupun pemberitaan yang tidak benar. Dalam artian, apabila  masyarakat masih tetap khawatir, sebaiknya memang tidak mengkonsumsi daging sapi terlebih dahulu. Terlebih harga daging sapi mahal, jadi masyarakat bisa  mengkonsumsi daging lainnya. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB