YOGYA (KRjogja.com) - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berhasil menginisiasi bersatunya berbagai organisasi raja dan sultan di nusantara dalam satu wadah organisasi yaitu Raja Sultan Nusantara. Hal ini guna menghindari adanya kerancuan organisasi dan kepastian agar tidak dipolitisasi atau tidak berhubungan dengan dunia politik karena murni merupakan wadah utama pelestarian proses budaya leluhur.
"Sudah cukup ada satu wadah supaya ada kepastian, selama ini tidak ada kepastian organisasi padahal ada lima wadah padahal orangnya sama. Bagaimana mungkin Kerajaan Majapahit sudah tidak ada tetapi bupatinya mewakili yang notabene dia tidak mengerti," ujar Sultan HB X usai menerima Silahturahmi Nasional (Silatnas) Badan Pengurus (BP) Raja Sultan Nusantara Indonesia di Kompleks Kepatihan, Jumat (13/1).
Sultan HB X menyampaikan apabila pemerintah mengakui adanya Raja Sultan Nusantara di Indonesia, maka klasifikasinya harus jelas, terlebih kerajaan maupun kesultanan yang ada tidak mau bergelut dalam urusan atau aspek politik. Selama ini muncul beberapa organisasi yang mengatasnamakan Raja dan Sultan Nusantara yang bersifat yayasan, ormas dan sebagainya dimana ketua bisa memecat para anggotanya. Padahal tidak betul dan tidak mungkin raja memecat raja.
"Saya tidak mau urusan kerajaan di bawah ke ranah politik, makanya selama ini saya tidak pernah aktif di organisasi. Bersatunya organisasi Raja dan Sultan Nusantara ini dalam satu wadah ini lebih utamanya meneruskan proses budaya yang sudah di bangun oleh leluhurnya sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan politik," ungkapnya. Raja Kraton Yogyakarta ini berpendapat penting tidaknya organisasi tersebut tergantung dari masing-masing cara pandangnya. Organisasi tersebut nantinya tidak memerlukan ketua dengan mengusung musyawarah, namun tetap memerlukan adanya sekretaris jenderal untuk urusan administratif. Dengan adanya wadah ini, siapa tahu berbagai budaya yang ada di nusantara nantinya akan menjadi budaya global karena Indonesia sudah mempunyai kearifan lokal sendiri.
Sekretaris Silatnas BP Raja Sultan Nusantara Indonesia, Upu Latu M L Benny Ahmad Samu Samu yang merupakan Raja Samu Samu VI De Laatste Van Koning Stamboom Maluku mengatakan sosok Raja Kraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY ini yang dihormati di kalangan Sultan dan Raja Nusantara sepakat membentuk satu wadah tunggal yaitu Raja Sultan Nusantara. Tidak perlu lagi ada organisasi-organisasi lainnya yang serupa dan dilindungi oleh pemerintah pusat.
"Disatukannya organisasi Raja Sultan Nusantara agar tidak menimbulkan kerancuan dengan banyaknya organisasi serupa di tanah air. Ini adalah usulan dan pemikiran Sultan HB X yang akan kami wujudkan dalam Silatnas VÂ di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat pada 12 hingga 17 April 2017 mendatang," kata Upu Latu yang datang berjalan kaki dari Hotel Inna Garuda menuju Kantor Gubernur DIY ini. Turut hadir dalam silahturahmi tersebut yaitu Raja dan Sultan dari Kesultanan Deli, Kesultanan Kutai Kertanegara, Kerajaan Cantung Kalimantan Selatan, Kesuktanan Indrapura, Kraton Kasepuhan Cirebon, Kerajaan Puri Agung Klungkung Bali dan sebagainya. Dalam Silatnas V nantinya akan dihadiri Sultan HB X bersama bangsawan Eropa, Amerika, Jepang dan sebagainya. (Ira)