yogyakarta

BPMRP Garap Pendidikan Karakter Melalui Tokoh Wayang

Rabu, 28 Desember 2016 | 15:39 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Seni budaya menjadi media yang cukup potensial untuk menanamkan karakter kepada generasi muda. Seperti halnya karakter dan sifat tokoh pewayangan juga dapat dijadikan materi untuk membentuk karakter generasi muda bangsa sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa di masa mendatang.

Hal ini pula yang mendasari Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan program Wawasan Budaya Bangsa (Wayang) yang rencananya akan disiarkan di radio-radio mulai 2017 mendatang.

"Untuk awal ada 60 episode," tutur Ki Catur 'Benyek' Kuncoro, dalang muda Yogya yang dipilih mewakili praktisi pedalangan ikut menggarap program ini kepada KR, Rabu (28/12). Menurut Catur 'Benyek', dalam program ini akan dibahas profil tokoh pewayangan, mulai yang selama ini dipandang sebagai tokoh dengan karakter baik maupun jahat. Dengan mengetahui sifat, karakter tokoh pewayangan diharapkan dapat mengenal lebih mendalam hingga akhirnya mengimplementasikannya di keseharian.

"Awalnya sempat akan dihadirkan hanya tokoh yang baik saja. Tapi tokoh yang selama ini dikenal jahat juga perlu diketahui. Sebagai gambaran bahwa karakter yang tidak baik itu untuk tidak ditiru," ucap Catur Kuncoro. Dalam program ini, profil tokoh wayang tersebut akan dibawakan selama sekitar 10 menit. Digarap dengan narasi yang mudah dimengerti dan menceritakan segala sesuatu tentang tokoh yang diulas secara lengkap. Bahkan untuk tiap profil diiringi dengan musik yang diharapkan mampu menarik perhatian anak muda kekinian.

Terpisah, pemerhati seni budaya KRT Akhir Lusono menambahkan dunia pewayangan memang memiliki banyak nilai filosofi yang jika diulas mampu memberi bekal manusia menapaki hidup di dunia. Bukan cuma dari tokoh-tokohnya yang bisa dijadikan panutan dan ditiru sifat karakter baiknya, tapi banyak gambaran hidup yang diwujudkan dalam simbol di pewayangan.

Mulai dari kelir dibentangkan, gunungan, blencong dan lainnya sudah mengandung filosofi tersendiri yang teramat tinggi jika dijabarkan. Belum lagi pesan yang termuat dalam lakon-lakon wayang juga menjadi rujukan ketika ingin membentuk karakter generasi muda penerus bangsa.

"Kearifan lokal dalam dunia pewayangan memang sarat makna, pesan dan nilai filosofis. Tinggal bagaimana merepresentasikan dan mengimplementasikan dalam kehidupan dikaitaknan dengan upaya pembentukan karakter bagi generasi muda," jelasnya. (R-7)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB