YOGYA (KRjogja.com) - Melawan Sultan, Keluar Kraton. Begitulah kata-kata yang tertera dalam spanduk yang dibawa beberapa orang yang mengatasnamakan diri sebagai Laskar Ratu Mangkubumi dan dibentangkan di halaman DPRD DIY Jumat (9/12/2016).Â
Dengan berpakaian layaknya penari para perempuan muda tersebut tampak membentangkan spanduk tersebut di lobi DPRD DIY. Tidak ada orasi dalam aksi yang berlangsung singkat ini hanya saja terasa sedikit janggal lantaran beberapa perempuan masih mengenakan seragam sekolah.Â
Wakil Panglima Laskar Ratu Mangkubumi, Roosdarmoyo mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk ajakan bagi masyarakat agar memahami apa yang dikatakan Sultan beberapa waktu lalu selaku Raja Kraton Ngayogyakarta. Menurut dia, Dhawuh atau Titah Raja merupakan suatu hal yang harus dipahami dan dipatuhi bersama.Â
"Aksi ini bukan settingan meskipun hanya sedikit yang ikut. Kita membawa pesan bahwa Dhawuh Raja merupakan titah yang harus dipatuhi," terangnya.Â
Menurur Roosdarmoyo, pihak yang tak bisa menaati titah Sultan sudah saatnya untuk meninggalkan Kraton meskipun mereka masih berstatus keluarga ataupun kerabat.Â
"Maklumat itu harus dimaknai sebagai titah yang harus dipatuhi dan ditatati seluruh Kawula Ngayogyakarta Hadiningrat, tanpa terkecuali termasuk seluruh kerabat, saudara maupun adik-adik raja, yang tidak manut ya keluar dari Kraton," imbuhnya.Â
Satu hal yang juga menjadi sorotan Laskar Ratu Mangkubumi adalah untuk meminta siapa saja mengikuti apa yang diputuskan Sultan termasuk terkait siapa yang menjadi suksesor Raja Kraton Ngayogyakarta kedepan. "Suksesi kepemimpinan Kasultanan Ngayogyokarta untuk penerus berikutnya adalah hak mutlak Sultan yang bertahta," pungkasnya. (Fxh)