YOGYA (KRjogja.com) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY mengajak masyarakat untuk melawan korupsi karena sudah menjadi musuh bersama. Selain itu korupsi juga mendapat mengganggu perekonomian negara dan masyarakat. Untuk itu, pengetahuan anti korupsi harus ditanamkan sejak dini.
Wakajati DIY Sampe Tuah SH mengatakan, perbuatan korupsi ini sudah cukup meresah di Indonesia maupun tingkat internasional. Korupsi tidak mungkin dilakukan seorang diri, namun juga bisa melibatkan oknum aparat, birokrat, dan masyarakat sendiri. Akibatnya keuangan negara dirugikan dan masyarakat juga akan terkena dampaknya.
"Mari kita bersinergi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Tanpa peran serta dari masyarakat, tujuan itu akan sulit terwujud. Makanya kami ajak masyarakat untuk melawan korupsi, " kata Sampe Tuah saat membagikan stiker dan buku anti korupsi, Jumat (9/12/2016).
Pembagian stiker dan buku yang dilaksanakan di simpang empat Titik Nol serta simpang empat Pakualaman itu dalam rangka memperingati hari anti korupsi. Tujuannya, melalui stiker dan buku tersebut, mengingatkan masyarakat untuk tidak korupsi.
"Memang korupsi tidak bisa tuntas dalam waktu singkat, tapi butuh proses penyadaran untuk bersih dan bebas korupsi. Pemahaman itu harus diberikan sejak dini agar tertanam hingga tua untuk berbuat jujur, " pintanya. (Sni)