Salah satu mitra kerja tengah mengerjakan pesanan blangkon (Foto : Kurnia Putri Utomo)
Tahun 1979, Wagimin memiliki mitra kerja sebanyak 9 orang yang masih merupakan kerabatnya, untuk membantunya dalam proses produksi. Kini, Omah Batik dan Blangkon yang terletak di depan SPBU Jl. Bugisan tersebut melaksanakan kegiatan produksinya pada pukul 8 pagi setiap hari Senin. Sementara hari selanjutnya kegiatan produksi dimulai pada pukul 9 pagi. Kegiatan produksi biasanya selesai pada pukul 3 atau 4 sore.
"Hari Senin lebih awal dimulai bukan karena pesanan lebih banyak. Alhamdulillah setiap hari pesanannya banyak," tutur Wagimin.
Setiap harinya, Wagimin beserta 22 mitranya mendapat 25-30 pesanan blangkon. Untuk menyelesaikan pembuatan blangkon KW 1 (model mataram) dan KW 2 (model surakarta) memerlukan waktu yang berbeda-beda.
"Kalau yang KW1 wirunya lebih halus (lebih banyak lipatannya), sehari hanya bisa selesai satu per orang. Kalau yang KW2, sehari bisa selesai tiga buah per orangnya," ungkap pria yang memiliki 5 anak tersebut.
Putra kedua Wagimin, Wabut Winarto turut membantu Wagimin untuk mengurus bagian administrasi. Ia mengungkapkan, ada berbagai strategi yang ditetapkan Wagimin untuk menunjang produksi blangkonnya.