YOGYA (KRjogja.com) - Produktivitas tanamanan pangan secara umum di DIY tidak mengalami gangguan yang berarti selama anomali cuaca mendekati akhir tahun 2016 ini. Petani justru diminta mempercepat atau memanjukan pengolahan tanah dan masa tanamnya dengan memanfaatkan ketersediaan air hujan yang mencukupi pada Oktober 2016.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) DIY, Sasongko mengatakan memasuki musim hujan ini diharapkan hujan tidaklah cukup deras supaya tidak mengganggu produktivitas tanamam pangan di DIY, terutama padi. Dari perhitungan, pasokan beras di DIY sangat mencukupi sepanjang tidak terjadi goncangan yang luar biasa, seperti hujan yang deras atau ekstrim.
"Tanaman di dataran rendah sudah banyak yang ganti dari cabai ke tanaman padi karena curah hujannya cukup tinggi. Lahan-lahan yang banyak airnya cenderung digunakan petani untuk menanam padi," kata Sasongko kepada KR, Rabu (12/10).
Sasongko mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan sawah yang kebanjiran di DIY. Kondisi banyaknya air ini semestinya dimanfaatkan untuk ditanami padi.Pihaknya bahkan telah meminta petani untuk mempercepat pengolahan tanah dan masa tanamnya, karena petani masih menggunakan perhitungan lama tanam pada bulan November.
"Petani kami minta maju pengolahan tanahnya dan tanamnnya terutama di wilayah DIY ke Barat atau Kulonprogo. Mengingat ketersediaan air sudah cukup banyak sehingga cocok untuk tanam padi sehingga sudah panen pada Januari 2017 mendatang," imbuh Sasongko.
Tidak terkecuali pasokan komoditas bawang merah maupun cabai saat ini sudah ada yang panen meskipun masih ada ditingkat petani. Nantinya akan dilepas pelan-pelan ke pasaran sehingga dari sisi produksi untuk kebutuhan kedua komoditas itu mencukupi selama satu tahun.Â
"Pasokan komoditas bawang merah dan cabai di DIY masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DIY sampai akhir tahun," tandasnya. Â
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku pihaknya menjamin pasokan bawang merah dan cabai di Indonesia terkait anomali cuaca yang kini tengah terjadi. Produktivitas kedua komoditas tersebut meningkat setelah Kementrian Pertanian berhasil memperluas area tanam.