yogyakarta

Dimas Kanjeng Bukti 'Neo Jahiliyah'

Rabu, 5 Oktober 2016 | 19:40 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Muhammadiyah menyayangkan banyaknya masyarakat yang tertipu dengan aksi muslihat Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang mengaku bisa mengadakan uang dengan cara-cara gaib. Fenomena tersebut dianggap sebagai kembalinya masa Jahiliyah yang kerap disebut 'Neo Jahiliyah'. 

Demikian diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas kepada wartawan di kantornya, Rabu (05/10/2016). Menurutnya, hal itu tidak masuk akal bahkan merupakan tindak kejahatan yang harus ditangani pihak berwajib. 

"Penggandaan uang seperti itu mengaku dengan cara gaib layaknya Neo Jahiliyah, kejahatan dan penipuan. Saya minta polisi mengusut tuntas kasus ini," terangnya. 

Menurut Busyro, langkah cepat polisi sangat diperlukan dalam menangani kasus ini pasalnya jumlah korban diprediksi semakin bertambah yang tentu saja memunculkan potensi chaos di masyarakat. "Ternyata banyak masyarakat yang dirugikan, kalau polisi tak cepat bertindak maka bisa terjadi chaos, itu yang tidak diinginkan," imbuhnya. 

Mantan Ketua KPK ini mengakui PP Muhammadiyah belum menerima aduan masyarakat yang mengalami kerugian akibat tindakan Dimas Kanjeng ini. Namun, mengingatkan agar ormas Islam memberikan pemahaman bagi umat untuk memperoleh rejeki dalam bentuk uang dengan cara yang jujur dan kerja keras. 

"Mencari uang itu ada prosesnya, kerja keras, jujur dan dengan cara yang terpuji. Jadi tidak ada yang instan apalagi dengan bumbu ghaib dan lain sebagainya, semoga ini menjadi catatan untuk masyarakat agar tak terjebak penipuan seperti kasus Dimas Kanjeng ini," pungkas Busyro. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB