YOGYA (KRjogja.com) - Setiap masjid cenderung memiliki sumber pendapatan berupa dana yang tetap dan cukup signifikan. Sumber utama yang diperoleh yakni dari infak berbagai kegiatan, infak Salat Jumat maupun majelis taklim atau pengajian. Selain itu juga ada donatur tetap, sedekah dan zakat dari muzaki.
"Malah akhir-akhir ini sedang berkembang tren di berbagai masjid sumber dana berupa wakaf produktif atau sodaqoh jariyah dari jamaah. Hal ini menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan," tutur Ketua Dewan Masjid Indoensia (DMI) DIY Prof Muhammad kepada KRjogja.com, Minggu (2/10/2016) malam.
Karena itulah sebagai pegangan dalam pengelolaan infak, DMI DIY bekerjasama dengan SKH Kedaulatan Rakyat menggelar Seminar Nasional Pemberdayaan Dana Infak, Sedekah dan Wakaf untuk Kesejahteraan Umat' di Hotel Lynn Yogyakarta, 2-4 Oktober 2016.
Kegiatan ini sendiri rencananya akan dihadiri Ketua DMI Pusat yang juga Wakil Presiden RI Dr HM Jusuf Kalla, Menkominfo RI Dr Rudiyantara dan narasumber berkompeten lainnya.
Ditambahkan Muhammad, dalam penelitian Dr Akhyar Adnandijelaskan potensi zakat, infak, sedekah dan wakaf masjid di DIY mencapai hampir Rp 300 miliar. Tentu dana ini sangat besar dan bisa dimanfaatkan dengan baik. Hanya saja sayangnya pengelolaannya belum maksimal sehingga belum memberikan manfaat secara nyata bagi jamaah. (R-7)