yogyakarta

Buat Website dan 'Meme', Anak Muda Yogya Diajak Jadi Duta Damai

Selasa, 19 Juli 2016 | 11:35 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Propaganda organisasi radikal yang belakangan berusaha menyerang Indonesia ternyata semakin dirasakan. Tak hanya di dunia nyata saja, ternyata propaganda juga terjadi di dunia maya melalui media sosial dan website yang menampilkan konten bertentangan dengan Pancasila.

Menanggapi hal tersebut sebagai respon cepat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak ratusan anak muda di seluruh Indonesia untuk membuat program kontra propaganda kelompok radikal melalui dunia maya. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Medan, Makassar dan Jakarta, Selasa (19/7/2016) giliran anak-anak muda Yogyakarta yang diajak menjadi agen perdamaian.  

Bertempat di Alana Hotel, selama tiga hari kedepan 60 anak muda dari seluruh wilayah DIY dan beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan menjalani program workshop bertajuk Duta Damai Dunia Maya. Mereka akan diajak untuk membuat website yang memiliki konten dan isi positif sebagai kontra propaganda kelompok radikal.

Sujatmiko, Ketua Panitia Penyelenggara mengatakan kegiatan pelatihan duta damai ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya ideologi radikal melalui cara-cara yang menarik. "Anak-anak muda ini nantinya diminta membuat website, 'meme' dan konten-konten positif lainnya yang tujuannya menyebarkan damai di Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Dadang Hendrayudha, Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT menambahkan pencegahan terorisme atau paham radikal lainnya melalui media sosial di dunia maya dirasakan menjadi sangat penting di era sekarang ini. Menurut dia, sasaran paham radikal dan teroris saat ini ternyata terus berkembang sesuai rezim dan tantangan jaman yang semakin terkoneksi dengan dunia luar.

"Setelah bom Bali baru kita tahu dan kaget bahwa terorisme berafiliasi dengan asing yakni Afghanistan dan ternyata networkingnya sangat luas baik di Asia Tenggara bahkan dunia. Sekarang semakin besar lagi ancaman setelah adanya ISIS yang punya network system (tangan) di seluruh dunia, karena itu kita ajak anak-anak muda untuk ikut mencegah propaganda mereka di dunia maya," ungkapnya.

Nantinya, website dan sosial media anak-anak muda ini akan disebarkan di seluruh Indonesia di mana saat ini hampir 35 persen penduduk Indonesia menggunakan akses internet. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB