SLEMAN (KRjogja.com) - DPRD Kabupaten Sleman mendesak Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman untuk mengadakan gopyokan tikus dengan cara membeli hasil tangkapan tikus. Selama ini dewan mendapatkan keluhan petani yang gagal panen karena serangan hama tikus.
Anggota DPRD Sleman Wawan Prasetya mengatakan, keberadaan tikus ini sangat meresahkan petani di wilayah Sleman barat yang merupakan kawasan lumbung padi. Akibat serangan hama tikus itu, banyak petani yang gagal panen sehingga rugi.
"Permasalahan hama tikus ini sudah klasik dan belum ada solusi yang efektif. Sehingga banyak petani yang tidak bisa menikmati hasil panennya secara maksimal karena kalah dengan tikus, " kata Wawan di Kantor DPRD Sleman, Selasa (12/07/2016).
Untuk mengurangi permasalahan itu, pihaknya mendesak Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan mengadakan gropyokan tikus. Salah satu caranya yakni Pemkab Sleman membeli hasil tangkapan tikus petani, hal itu sebagai apresiasi pemkab kepada petani.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman Ir Widi Sutikno mengaku akan langsung merespon usulan dari anggota DPRD Sleman. Rencananya gerakan gropyokan tikus dilakukan minggu depan bersama petani di wilayah Sleman barat.
"Gropyokan tikus itu harus dilakukan secara massal dan yang melakukan adalah petani. Kami hanya menyediakan anggaran untuk membeli tikus yaitu Rp 1.000 per ekor. Itu sebagai bentuk apresiasi kepada petani untuk membasmi hama tikus," kata Widi. (Sni)