YOGYA (KRjogja.com) - Operasi Pasar (OP) maupun pasar murah makin diperluas penyelenggaraanya maupun komoditas pangan pokok yang ditawarkan di DIY. Selain lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, tujuan OP tetap difokuskan untuk mengendalikan inflasi di DIY.
Kepala Divre Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY, M Sugit Tedjo Mulyono mengatakan konsep awal digelarnya OP yang kini tidak hanya digelar di sejumlah pasar tetapi keseluruh pemukiman, kelurahan maupun kecamatan hingga tingkat RT untuk mendekatkan kebutuhan pangan pokok kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak berbondong-bondong berbelanja ke pasar supaya stok tidak berkurang dan harga kebutuhan akan naik nantinya.
"Tujuan utamanya adalah pengendalian inflasi bukan semata-mata hanya ingin menekan harga di pasaran. Kini hampir semua instansi menyelenggarakan OP dan pasar murah, kita 'support' penyediaan komoditasnya," tutur Sugit kepada KRjogja.com, Kamis (23/06/2016).
Sugit menyampaikan OP bagi masyarakat DIY ini bisa dilakukan dimana saja baik di pemukiman, titik-titik strategis dan keramaian, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Bahkan permintaan OP saat ini tinggi dan pihaknya cukup kewalahan sehingga harus mengatur jadwal penyelenggaraan OP sedemikian rupa.
Selain memperluas cakupan penyelenggaran OP, Bulog DIY juga telah menyiapkan komoditas pangan pokok yang dibutuhkan. Semisal Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY menyampaikan terdapat harga cabai dan bawang yang bergejolak, apabila Bulog ditugaskan OP akan dilakukan. Intinya, Bulog DIY bekerjasama dengan TPID karena oleh pemerintah Bulog dipercaya untuk menjalankan OP.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Budi Antono menambahkan permintaan penyelenggaraan OP maupun pasar murah sangat tinggi saat ini. Terlebih OP yang digelar dengan sasaran masyarakat atau konsumen saat ini tidak terbatas komoditas beras semata, namun komoditas lainnya seperti telur ayam, minyak, bawang, dan daging. (R-4)