YOGYA (KRjogja.com) - Turunnya pendapatan para juru parkir yang direlokasi ke Abu Bakar Ali (ABA) berdampak pada kesejahteraan 211 juru parkir yang sebelumnya menempati sisi timur Jalan Malioboro ini. Upaya memutar otak pun dilakukan untuk memperbaiki perekonomian di mana salah satunya mengoperasikan lantai tiga ABA sebagai sentra kuliner dan ruang publik.
Sigit Karsana Putra, Ketua Paguyuban Parkir Malioboro dalam audiensi di DPRD DIY, Rabu (1/6/2016) mengatakan saat ini penghasilan jukir di ABA mengalami penurunan yang sangat banyak jika dibandingkan dengan saat berada di sisi timur Jalan Malioboro. Dalam satu shift di siang hari misalnya, penghasilan jukir hanya ada di kisaran Rp 25 ribu.
"Kami harus mengusahakan sesuatu setelah melihat fakta di lapangan. Salah satu yang terpikir adalah dengan memanfaatkan lantai tiga sebagai pusat kuliner yang kami kelola," ungkapnya.
Upaya tersebut menurut Sigit bisa menjadi opsi untuk membantu para jukir memperbaiki perekonomian pasca relokasi. "Apalagi tanggal 4 Juni nanti jaminan hidup akan berakhir praktis jukir hanya akan mengantongi Rp 500-600 ribu tanpa jadup ini sangat jauh bahkan dari UMR," imbuhnya lagi.
Terkait pengelolaan nantinya menurut Sigit bisa diberikan pada para jukir melalui sistem koperasi atau paguyuban seperti yang sudah ada saat ini. Adanya wacana menjadikan lantai tiga ABA sebagai sentra kuliner juga sempat diutarakan oleh Kepala Dinas PUP ESDM DIY yang sekarang menjabat Plt Sekda DIY Rani Sjamsinarsi. Bagaimana menurut kalian? (Fxh)