YOGYA (KRjogja.com) - Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) menggelar dialog nasional Lingkungan Hidup bertajuk 'Kota dan Masa Depan Bangsa' di Gajah Wong Education Park Kampung Gambiran RW 08 Pandeyan Umbulharjo, Kamis (27/06/2013).
Kepala Dinas PU-ESDM DIY Rani Sjamsinarsi yang menjadi keynote speaker menjelaskan, tata ruang adalah salah satu yang menjadi keistimewaan Yogyakarta. Karena itu, green planing and design harus diterapkan oleh berbagai pihak, untuk meneruskan semangat pembangunan sejak HB I yang memanng selaras dengan green planing and design.
"Yang perlu dipikirkan bersama adalah memperbaiki tempat yg sudah terlanjur kumuh seperti alun-alun utara atau malioboro. Selain itu, arsitektur harus mampu daptif terhadap perubahan iklim. Bangunan harus mampu menjadikan manusianya saling berinteraksi, tidak saling memisahkan. Gubernur juga mengamanatkan, transportasi publik harus diutamakan dan ditingkatkan. Sementara milik privat ditekan sebanyak mungkin," tandasnya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Yogya Eddy Muhammad yang membuka acara mewakili walikota menyampaikan, jumlah ruang terbuka hijau saat ini mencapai 32,40 persen, lebih dari batas minimal 30 persen. Yang masih perlu diharapkan adalah sikap masyarakat untuk menggunakan energi secara bijak. "Kota Yogya sudah mendapat adipura ketujuh kalinya. Target ke depan harus terus ada inovasi pengelolaan lingkungan, sehingga dapat meraih Adipura Kencana," ujarnya. (Den)