KRjogja.com, YOGYA - PT Amartha Mikro Fintek dalam operasionalnya memperdayakan UMKM perempuan beserta keluarga dan lingkungannya. Selain itu, Amartha juga melayani keuangan mikro dan pendanaan berkelanjutan. Begitu pula mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dengan memajukan perekonomian pedesaan.
"Lebih dari Rp 13 triliun modal usaha disalurkan pada 55.000 desa di seluruh Indonesia. Dana Amartha fokus disalurkan untuk kaum perempuan pedagang. Misalnya pedagang sayur dan ibu-ibu jualan nasi," ujar Shiva Vinneza, selaku 'PR' PT Amartha Mikro Fintek dalam kunjungan silaturahmi dengan Pemred KR Drs H Octo Lampito MPd, di Aula KR Jalan Margo Utomo 40 Yogya, Rabu (23/8).
Saat audiensi dengan Pemred KR, Shiva didampingi jajaran Amartha lainnya, yaitu Eri Tri Anggini (Media Relation), Anggi Melinda (PR Analyst), Fathin Zuhair Firdaus (PR Agency), Edwin Irvanus (PR Agency) dan Ahmad M (PR Agency).
Menurut Shiva dalam penyaluran pinjaman dengan Amartha sistemnya lewat kelompok. Setiap kelompok terdiri 10 orang. Untuk melakukan pinjaman kepada Amartha, harus ada restu dari keluarga, karena ketika meminjamkan dana kita harus transparan.
Menurut Shiva, peminjaman dana bersama Amartha beda dengan pinjol, karena mengunakan akses dalam satu aplikasi AmarthaFin. Keberadaan Amartha yang beralamat di Jalan Ampera Raya No 16 Jakarta Selatan (Jaksel) sesuai taglinenya, 'Kesejahteraan Merata bagi Kita, Indonesia'. Keberadaan Amartha sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Amartha tumbuh sebagai perusahaan teknologi yang membangun ekosistem keuangan mikro, sehingga lebih terhubung dengan ekonomi digital yang berkembang pesat melalui permodalan, investasi dan layanan pembayaran. Amartha memajukan ekonomi piramida bawah dengan meningkatkan daya saing kewirausahaan mikro dan kecil. "Kami lebih banyak memberdayakan UMKM perempuan, menciptakan lapangan kerja dan membangun pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," pungkas Shiva. (Rar)