yogyakarta

Harga Beras Makin Tingggi, Antisipasi Kenaikan Pemerintah Perlu Buat Langkah Strategis

Selasa, 5 September 2023 | 17:17 WIB
Ilustrasi beras (Dok.)


Krjogja.com - YOGYA - Sejak dua minggu terakhir media banyak menyoroti tentang kenaikan harga beras semakin tinggi. Bahkan ada yang menyebutkan untuk beras premium saat ini dikisaran 15 ribu/kg dan medium di kisaran 12 ribu. Beras dengan mutu rendah saat ini juga sulit dicari.

Padahal seperti diketahui bersama dari pemerintah harga eceran tertinggi (HET) diangka Rp 10.900.

"Kalau biasanya kenaikan beras itu di angka Rp 100 sampai Rp 200, dalam 1 bulan. Tapi akhir Agustus sampai awal September 2023 mengalami kenaikan di kisaran Rp 1.500 tentu ini sangat menghawatirkan untuk kecukupan beras konsumsi masyarakat. Kondisi itu cukup mengkhawatirkan buat para pedagang warteg," kata dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta, MM CDMP di Yogyakarta, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga: DPUPKP Kulonprogo Luncurkan 'StaminaKu' Menuju Akses Air Minum Aman

Widarta mengatakan, selain beberapa hal di atas, adanya faktor internal seperti adanya El Nino diprediksikan juga memicu terjadi kenaikan harga. Apalagi Produksi beras nasional banyak berkurang karena adanya El Nino.

"El nino berakibat pada suhu udara panas di tambah dengan musim kemarau, mengakibatkan kekeringan semakin parah, dampaknya kebakaran lahan pun semakin meningkat. Sehingga lahan menjadi puso dan gagal panen. Artinya dari sisi internal memang sedang mengalami penurunan produksi," ungkapnya.

Lebih lanjut Widarta menambahkan, selain beberapa hal di atas dari sisi eksternal, India sebagai pengekspor beras dunia terbesar (21,5 juta ton) sedang mengurangi dan stop ekspornya.

Baca Juga: Swiss-Belboutique Yogya Adakan Simulasi Penanganan Bencana Kebakaran, Keselamatan Tamu Jadi Prioritas

Artinya memang harga pangan dunia (beras) juga mengalami kenaikan karena sisi suplai berkurang. Menyikapi hal itu langkah yang harus dilakukan pemerintah, untuk sementara atau jangka pendek segera melakukan 'operasi pasar'.

"Operasi pasar ini sifatnya hanya sementara ke depan pemerintah perlu membuat langka-langkah strategis untuk mengantisipasi kenaikan beras yang luar biasa ini. Inovasi bidang pangan dalam mengantisipasi kejadian alam, penambahan lahan dan pendidikan pertanian perlu digalakkan lagi," tambahnya. (*)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB