Krjogja.com - BANTUL - Tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas daerah di DIY berkumpul dalam acara Sarasehan bersama tokoh agama se-DIY di Kampoeng Mataraman, Rabu (18/10/2023). Mereka mendeklarasikan dukungan menciptakan pemilu damai 2024 yang kini prosesnya telah berjalan.
Acara tersebut dihadiri Kapolda DIY, Danrem 072 Pamungkas, Danlanal Yogyakarta dan Kepala BIN DIY. Hadir pula Ketua KPU DIY Ahmad Sidqi dan Wakil Ketua Bawaslu DIY.
Kapolda DIY, Irjen Polisi Suwondo Nainggolan mengungkap bahwa Yogyakarta menempati peringkat 7 indeks kerukunan umat beragama di Indonesia. Hal tersebut merupakan anugerah yang tentu berasal dari upaya-upaya masyarakat dan seluruh elemen di dalamnya.
"Ini semua peran masyarakat, kami-kami ini hanya berperan sedikit saja. Saya merasakan betul tokoh agama dan masyarakat di Jogja ini. Kami sangat berterimakasih. Bagaimana hal baik ini harus terus kita jaga, termasuk di momen pemilu 2024 ini," ungkap Kapolda.
Baca Juga: Dyah Hayuning Pratiwi Terima Penghargaan Primaniyarta Award
Kapolda pun berharap para pemuka agama dan tokoh masyarakat di DIY terus menciptakan suasana nyaman sepanjang masa pemilu. Secara khusus ia menitipkan pesan bahwa siapapun yang dipilih, tak lantas kemudian membuat perselisihan karena perbedaan.
"Misalnya kita jangan nih biarkan warga kita pakai knalpot blombongan nih, karena ternyata dari knalpot ini bisa membawa dampak yang tidak baik. Ada tindak kejahatan karena orang kebrisikan dan sebagainya. Nah ini jangan sampai terjadi. Kami akan berusaha mengantisipasi agar jangan sampai hal seperti ini terjadi," tandasnya.
Baca Juga: Satgas Yonif 310/KK Beri Pengobatan Gratis Warga Perbatasan Papua Nugini
Sementara, Ketua KPU DIY, Ahmad Sidqi mengatakan bahwa pemilu merupakan arena konflik yang diatur secara legal. Hanya saja menurut dia, peran bersama untuk memastikan konflik tak berubah menjadi destruktif dan terjadi secara horizontal.
"Ibarat nonton tinju sudah ada ringnya, yang bertarung ada dengan memenuhi syarat. Karena legal, ada aturan mainnya dan ada wasit yang keputusan dihormati. Terpenting konflik tak menjadi destruktif menyebabkan benturan sosial dan konflik horizontal. Ini harus kita jaga bersama," ungkap dia. (Fxh)