yogyakarta

Yayasan Guru Mulia Berdiri di Surabaya, Mohon Dukungan Masyarakat dan Media

Rabu, 15 November 2023 | 13:20 WIB
Pengurus Yayasan Guru Mulia Surabaya bersama jajaran Direksi dan Komisaris PT BP KR (abrar)


Krjogja,com - YOGYA - Sekarang ini anak-anak muda cerdas hampir semua tidak mau menjadi guru. Jadi profesi guru bukan menjadi pilihan dan idaman mereka. Mereka kalau ditanya pengin menjadi guru atau dokter. Mau menjadi insinyur atau guru pasti mereka memilih insinyur.

Begitu pula kalau ditanya mau kuliah di UGM atau UNY, pasti mereka memilih kuliah di UGM . Jadi rata-rata anak-anak muda cerdas sekarang lebih memilih perguruan tinggi nonkeguruan. Ini tentu saja membuat anak-anak muda cerdas itu tidak akan menjadi guru yang berkualitas. “Untuk itu, sangat penting bagi anak keturunan kita kelak, karena nanti mereka akan sulit mendapatkan guru yang berkualitas,” ujar Hamy Wahyuniyanto selaku Direktur Diklat Yayasan Guru Mulia Surabaya saat melakukan silaturahmi dengan jajaran direksi PT BP Kedaulatan Rakyat (KR) di ruang direksi Jalan Margo Utomo 40-42 Yogya, Selasa (14/11).

Diterima Imam Satriadi SH (Direktur Keuangan), Prof Dr Inajati Adrisijanti (Komisaris Utama) dan H Yoeke Indra Agung Laksana SE (General Manager). Sedangkan Hamy datang ke KR bersama rombongan Yusuf Denhas (Surabaya), Dhimam Abror (Surabaya), Oki Aryono (Surabaya), Moch Ali Irsyad (Surabaya), Abdul Kadir Baradja (YDSF) dan Jazir ASP (Masjid Jogokariyan Yogya).

Maksud dan tujuan Hamy bersama rombongan silaturahmi ke jajaran Direksi PT BP KR untuk minta dukungan kepada tokoh media termasuk SKH KR dan masyarakat tentang telah berdirinya Yayasan Guru Mulia di Surabaya pertengahan tahun ini dan akan di grand launching pertengahan tahun 2024 mendatang. Nantinya yayasan Guru Mulia ini akan terus bergerak dengan sistem atau eko sistem yang meliputi Badan Diklat, Badan Assesment, Badan Media Compaign, Badan Dana yang paling penting. “Dengan ada sistem ini kita otomatis minta dukungan dari masyarakat, tokoh pendidikan, media dan masyarakat,” ungkap Hamy.

“Insya Allah, kami optimis kayak para petinggi KR ini tadi menyampaikan bahwa kegiatan ini asli, original, karenanya harus direalisaikan luar biasa. Seperti beliau-beliau ini yang tokoh pendidikan sangat paham, jadi dukungan akan mengalir dengan harapan salah satunya lewat media, disampaikan pada masyarakat bahayanya krisis guru mulia yang berkualitas dan harus disosialisisakan,” katanya.

Menurut Hamy, sangat menarik bagi anak muda cerdas yang banyak sekarang, bahwa tahun 2030 nanti diperkirakan kita akan menikmati bonus demografi. Yang menarik bagi mereka sistem regenerasinya. “Kami berharap dengan refresment test yang begitu ketat banyak anak muda yang lolos ikut diklat kami, lalu didiklat boarding selama 4-5 bulan terus lolos diklat tersebut, lantas diassement lolos juga. Mereka akan mendapat gaji Rp 10 juta, itu namanya guru pemula. Guru pemula itu, mereka sebelumnya dari Yayasan sekolah mereka sudah di gaji Rp 3 juta.

“Jadi kekurangannya yang Rp 7 juta dari yayasan Guru Mulia. Guru madya akan di gaji Rp 25 juta, guru ahli Rp 35 juta dan guru utama Rp 50 juta. Dana dari Yayasan Guru Mulia kita himpun dari para donatur, dari Rp 2 ribu setiap Jumat. Para donatur itu mampu mengklik aplikasi kita mulai dari profesi apapun mereka baik buruh, tukang becak, SPG, guru besar dan banyak lagi,” pungkasnya. (Rar)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB