KRjogja.com - YOGYA - Kampanye pemilihan Presiden telah dimulai. Beberapa hari sebelumnya, Soimah Pancawati menggelar Haul untuk leluhurnya di Pendopo Tulungo Jumat (24/11/2023) dengan menghadirkan Gus Iqdam pendiri Majelis Sabilu Taubah (ST) yang memiliki jutaan pengikut baik di tanah air maupun luar negeri.
Pada Haul yang dihadiri puluhan ribu orang tersebut, Gus Iqdam sempat berbicara terkait sikapnya pada pilpres sekaligus Capres pilihannya.
Seperti diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat tiga pasangan Capres-Cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo-Mahmud MD. Sejumlah tokoh agama, tidak sedikit menyatakan dukungan kepada masing-masing Capres.
Baca Juga: Radja Nainggolan Siap Bela Bhayangkara FC untuk Putaran kedua BRI Liga 1
"Sampai detik ini tuh saya belum mengeluarkan pilihan saya siapa, rahasia di dalam hati saya," kata Gus Iqdam.
Jika dicermati, kata-kata pendakwah "dekengane pusat" ini bisa mengandung lebih dari satu tafsiran. Bisa diartikan sudah punya pilihan Capres tapi belum diumumkan, bisa pula hingga saat ini dirinya memang belum menjatuhkan pilihannya.
Gus Iqdam pun mengakui jika istrinya malah tak tahu siapa Capres pilihannya. "Bahkan istri saya tidak tahu (terkait capres pilihannya). Aku tidak mewajibkan istri saya milih (Capres) siapa, sudah, terserah kamu mau milih siapa, aku juga gitu. Yang penting kamu jangan meninggalkan aku," seru Gus Iqdam yang disambut gelak tawa para jamaah.
Baca Juga: Balas Gus Iqdam, Soimah Akan Datangi Markasnya Sabilu Taubah di Blitar. Catat Tanggalnya!!!
Di hadapan jamaah yang juga dihadiri Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, Danrem Brigjen Joko Purnomo, Wakil Bupati Bantul serta sejumlah alim ulama dan Kyai, suami dari Ning Nila ini berpesan agar kerukunan ini harus kita jaga.
"Sudahlah, (meskipun) kamu beda latar belakang, kamu beda agama, ayoo.. Kita rukun, kita Indonesia. Presidennya besok siapa saja, itu adalah takdir terbaik dari Allah SWT. Yang tenang yaa.. Kalau perlu yaa tidak usah ikut menjelek-jelekan (Capres yang bukan pilihannya). Nanti terlanjur di jelek-jelekkan, ternyata dia dekat dengan Allah. Terus malah kualat, nanti malah repot," pesan Gus Iqdam. (Sal)