Krjogja.com - YOGYA - Dewan Jamu Indonesia DIY berkolaborasi bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di DIY menggelar agenda Ngunjuk Jamu Bareng, Kamis (7/12/2023). Kegiatan tersebut menjadi ruang perkenalan jamu ke berbagai instansi di DIY sekaligus pintu masuk kerjasama antara kedua pihak.
Prof I Nyoman Kertia, Ketua Dewan Jamu Indonesia DIY, mengatakan pihaknya mengemas agenda utama rapat kerja Dewan Jamu dengan Ngunjuk Jamu Bareng. Hal ini sebagai upaya mengenalkan lebih dekat jamu pada masyarakat, melalui instansi-instansi di DIY.
Baca Juga: Sebelum Soimah, Gus Iqdam Kehadiran Happy Asmara dan Penyanyi Ini
"Hari ini kami berpakaian Jawa karena kebetulan bertepatan dengan Kamis Pahing. Kami ngunjuk jamu bareng di Balai POM DIY untuk mengenalkan lebih dekat jamu, ya kami menyebutnya diplomasi jamu," ungkap Nyoman.
Ada pembekalan jamu dari ahli budaya Jawa Wigung Wratsangka juga diskusi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY. Dewan Jamu DIY akan ikut terlibat dalam Hari Bakti Dokter Indonesia, bulan Mei 2024 mendatang.
"Kami akan mewarnai acara Hari Bakti Dokter nanti dengan jamu, harapannya para dokter semakin percaya, menerima dan mau memiliki jamu ini. Di sisi lain kami terus melakukan diplomasi jamu, kemarin di RSA UGM, kampus UAD dan ini di instansi Balai POM DIY. Agar jamu semakin menggaung. Kami terus akan promosikan jamu ke berbagai instansi yang ada sembari berkenalan," tandas Nyoman.
Baca Juga: Warga Yogya Pasang Spanduk Penolakan Ade Armando di Sekitar Rumah Erina Gudono
Sementara, Bagus Heri Purnomo, Kepala Balai POM di DIY mengatakan pihaknya sangat berterimakasih atas peluang kolaborasi bersama Dewan Jamu DIY sebagai lokasi rapat kerja sekaligus minum jamu bareng. Menggaungkan jamu menurut Bagus sejalan dengan program kerja Balai POM DIY untuk membantu mengembangkan UMKM herbal.
"Bagaimana memperkenalkan budaya warisan nenek moyang untuk dikenalkan kembali pada generasi muda, sangat penting. Ini sejalan dengan program kami di Badan POM yang terus melakukan pengembangan produk herbal atau jamu atau obat tradisional di masyarakat. Bukan saja mengenalkan kembali minum jamu namun juga pengembangan dunia usaha. Kami sangat mendukung UMKM yang ingin mengembangkan produk herbal, kami siap mendampingi untuk nantinya sampai pada mendapat sertifikasi produknya," pungkas Bagus. (Fxh)