yogyakarta

Tidak Mau Eskploitatif, BOB Orkestrasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan

Kamis, 14 Desember 2023 | 16:30 WIB
Ilustrasi. Foto dibuat by AI Bing.com

Krjogja.com - YOGYA - Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi dengan Pentahelix di DIY, Kamis (14/12/2023) sebagai salah satu wilayah yang memiliki beragam potensi wisata.

BOB ingin memaksimalkan pengembangan destinasi, kelembagaan, maupun pemasaran pariwisata berkelanjutan.

Neysa Amelia Direktur Destinasi Pariwisata BOB mengatakan pihaknya mengorkestrasi pengembangan pariwisata bukan hanya tentang menyedot wisatawan baik nasional maupun internasional saja namun memastikan pariwisata keberlanjutan.

Diperlukan perencanaan matang sampai pada materi yang representatif memastikan berjalannya pariwisata berkelanjutan.

"DIY merupakan wilayah yang dipilih menjadi lokasi penelitian karena merupakan daerah degan potensi wisata yang luar biasa, serta merupakan provinsi pertama yang menindaklanjuti adanya Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Kami sebagai kepanjangan tangan Kemenparekraf/Baparekraf memiliki peran aktif secara koordinatif di 3 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional), salah satunya DPN Borobudur-Yogyakarta dan sekitarnya. BOB akan selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah DIY dengan dinas-dinas terkait, akademisi, komunitas juga mass media," ungkapnya pada wartawan.

Neysia mengatakan saat ini seluruh pihak dari pentahelix telah menjalankan program masing-masing dengan luar biasa. BOB menurut dia melakukan optimalisasi orkestrasi untuk memastikan pariwisata berjalan dengan maksimal.

BOB orkestrasi pembangunan pariwisata berkelanjutan (Harminanto)

"Kita tahu wisatawan nusantara ke Jogja sudah 8 juta, Jawa Tengah 4 juta, belum yang mancanegara. Kemudian bisa memunculkan persoalan sampah, ada juga kesenjangan sosial. Nah ini harus dijaga agar tidak sifatnya eksploitatif dan masif sehingga bisa merusak, payungnya ya sustainable tourism ini. Bagaimana kita menjaga people, planet dan prosperity," lanjutnya.

Sotya Sasongko, Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM, menambahkan bahwa pariwisata berkelanjutan harus sudah dijalankan saat ini bukan hanya kajian semata. Pihaknya menggagas konsep untuk dijalankan bersama agar tercipta kesamaan pandang dan arah pembangunan pariwisata berkelanjutan.

"Kami membuat panduan aplikatif yang bisa diterapkan di tujuan wisata, industri pariwisata maupun kelembagaan pemerintah sehingga terjadi satu persepsi, satu kata tentang pembangunan pariwisata berkelanjutan. Harapannya gerak langkahnya sama, yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (Fxh)



Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB