yogyakarta

BOB Gas Promosikan Sumbu Filosofi Jogja dan Wisata Jawa Tengah ke Kancah Dunia

Sabtu, 16 Desember 2023 | 17:30 WIB
Dirut BOB saat memberikan pemaparan pada media. (Foto : Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Badan Pengelola Otorita Borobudur (BOB) siap promosikan sumbu filosofi di DIY dan wilayah Jawa Tengah (Borobudur, Sangiran, Karimunjawa) secara lebih maksimal 2024. BOB ingin mewujudkan wisata edukasi sejak masa Budha hingga Mataram Islam.

Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin mengatakan pihaknya bertugas di hilir yakni untuk mempersiapkan promosi pariwisata sebagai garis depan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurut Angin, berbagai program telah disusun untuk mendongkrak kunjungan wisatawan juga mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Salah satu yang hendak digenjot yakni Sumbu Filosofi Jogja yang kini menjadi warisan dunia Unesco. Ia menyebut sudah menyusun paket wisata dengan tema Sumbu Filosofis.

Baca Juga: Bangunan Vila Kompleks Pesanggrahan Karangpandan Terbakar

"Di hilir dalam artian kita mempromosikannya. Kami dapat informasi saat ini sedang disusun paket-paket wisata yang temanya dari sumbu filosofi, kalau ini sudah ada kami dari Kementerian Pariwisata dalam hal ini BOB akan mempromosikannya," ungkapnya, Sabtu (16/12/2023).

Menurur Angin, wisatawan yang datang ke Borobudur dan Yogyakarta tidak hanya tertarik dengan budaya sehingga dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan tidak hanya berhenti kepada soal kebudayaan seperti tari-tarian, musik. Bagaimana budaya Mataram yang ditinggalkan pada relief Candi Borobudur

"Kita geser lebih dalam. Kita sambut mereka dengan tarian, pengenalan kostum. Tetapi juga mengenal budaya-budaya mataram termasuk apa yang ditingalkan pada relief Borobudur. Jadi tidak datang hanya melihat saja, nah kalau di Borobudur sudah dikembangkan paket-paket Borobudur Trail Civilization," sambungnya.

Baca Juga: Perempuan dan Ibu di Jogja Kumpul Bareng Jaman, Ingin Menangkan Ganjar Mahfud

Angin menambahkan kolaborasi antara Borobudur dan Sumbu Filosofi Yogyakarta harus diwujudkan untuk mengorkestrasi hal-hal menarik yang sudah ada. Wisatawan yang datang ke Jawa Tengah dan Yogyakarta bisa diajak melintasi mesin waktu ke masa tujuh hingga tiga abad lalu.

"Jadi mereka, wisatawan datang ke Jawa Tengah belajar sejarah di abad 7 masyarakat kehidupan Jawa. Lalu datang ke Yogyakarta untuk melihat kehidupan masyarakat Jawa 3 abad yang lalu. Kalau di Borobudur mengeksplor nilai-nilai Budha, di Yogyakarta mengeksplor Mataram Islam," ungkapnya lagi.

Badan Otorita Borobudur memiliki lahan seluas 50 hektar dengan status Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dan juga 64 hektar dalam bentuk kerjasama dengan Perum Perhutani sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2017.

Selain itu, Badan Otorita Borobudur memiliki kawasan koordinatif yang mencakup 3 Daerah Pariwisata Nasional (DPN) yaitu DPN Semarang – Karimun Jawa dan sekitarnya, DPN Borobudur – Yogyakarta dan sekitarnya, DPN Solo – Sangiran dan sekitarnya.

Bisma Jatmika, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB menambahkan pihaknya juga memiliki beberapa program strategis yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder dan juga Dinas Pariwisata, serta juga melibatkan UMKM di Kawasan Pariwiata Borobudur. "Terhitung sejak Juni 2022 sampai Juli 2023 BOB telah membantu menerbitkan 2300 lebih NIB, PIRT, SNI Bina UKM serta juga ada kegiatan Sertifikasi dan Pelatihan Hospitality yang kami laksanakan di Kabupaten Gunung Kidul dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrim," pungkasnya. (Fxh)

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB