"Inggih saestu,"
"Mangkat jam pinten?"
Budal jam tigo enjing wau," ujar Bu Yeni yang berangkat dari rumahnya sejak jam 3 dini hari, dan sampai tempat pengajian selepas subuh.
Gus Iqdam mendengar jawaban-jawaban jemaah ini, kaget terharu dan penasaran. Ia pun menanyakan bagaimana sampai sebegitu luar biasa perjuangannya demi datang ke pengajian. Juga sampai tahu pengajian Gus Iqdam.
Menurut Bu Yeni, ia mendengar kabar, dialangsung memberi tanda di kalender, karena pada tanggal yang sama ada kegiatan di Muslimat NU setempat.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini beruntung, di akhir dialog dengan Gus Iqdam, ia diberi uang segepok, yang merupakan sedekah warga Ngawi. (*)