Krjogja.com - YOGYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya Badai Tropis 'Anggrek' di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu. Hal itu berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini.
Selain itu juga mengidentifikasi tekanan rendah di Australia menunjukkan pola angin baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya. Angin ini bertiup dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam.
Adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di kuadran 4 didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70 – 95 % (basah).
Baca Juga: Telkomsel Sediakan Paket Nyaman Komunikasi Saat di Tanah Suci, Apa Saja?
“Ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian utara dan tengah pada siang ke malam hari,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono, Selasa (16/1/2024).
Mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY sebagai berikut :
Baca Juga: Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Yopie Pindah Jabatan Dipercaya Tangani Radioaktif Nuklir
17 Januari 2024
Potensi hujan sedang ke lebat ada di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Bantul bagian utara.
18 Januari 2024
Potensi hujan sedang ke lebat di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul bagian utara.
19 Januari 2024
Potensi hujan sedang ke lebat terjadi di Kabupaten Sleman, Kulonprogo bagian utara dan tengah serta Gunungkidul bagian utara.
“Kami menghimbau kepada warga DIY untuk waspada terhadap potensi hujan sedang ke lebat dan dapat disertai petir hingga angin kencang,” jelasnya. (*)