Krjogja.com - YOGYA - Wilayah utara DIY berpotensi turun hujan dalam tiga hari kedepan. Hal ini berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini dari Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Stasiun Meteorologi BMKG mengidentifikasi adanya tekanan rendah di Australia sehingga terbentuk pola angin baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa termasuk wilayah DIY, dengan variasi arah dari barat daya ke barat laut dan dengan kecepatan berkisar 20 – 30 km/jam.
"Prakirawan kami juga mengidentifikasi adanya pola belokan angin juga terpantau di sepanjang wilayah perairan selatan Jawa," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY Warjono, Selasa (06/02/2024).
Baca Juga: DIY Tutup Pertumbuhan Ekonomi 2023 Dengan Positif
Selain itu, berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 - 700 mb) berkisar antara 60–90% atau basah. Ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah DIY. Terutama di bagian barat dan bagian selatan pada pagi dan dini hari. Serta wilayah DIY bagian barat dan utara pada siang – sore menjelang malam hari.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di Wilayah DIY periode tanggal 07 – 09 Februari 2024 adalah sebagai berikut :
Tanggal 07 Februari 2024
Hujan sedang ke lebat berpotensi terjadi di seluruh wilayah DIY.
Tanggal 08 Februari 2024
Hujan sedang ke lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Sleman dan Kulonprogo bagian utara.
Tanggal 09 Februari 2024
Hujan sedang ke lebat berpotensi turun hujan sedang ke lebat adalah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul bagian utara.
Baca Juga: Pencurian Bermodus Ganjal ATM Marak di Bantul
Untuk itu, Stasiun Meteorologi mengeluarkan himbauan kepada masyarakat dan instansi terkait :
Waspada potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat memicu pohon tumbang / patah.
Waspada hujan ringan hingga sedang namun dengan durasi panjang yang dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor," jelasnya. (Awh)