Krjogja.com - Yogya Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad berkunjung ke kantor Kedaulatan Rakyat yang beralamatkan Jalan Margo utomo No.40, Gowongan, Jetis pada Rabu,21 Februari 2024. Para jajaran direksi PT. BP. Kedaulatan Rakyat yang menyapa yaitu Prof. Inayati Adrisijanti selaku Komisaris Utama, Ibu Fajar Kusuma Wardani selaku Direktur Pemasaran, dan Bapak Imam Satriadi selaku Direktur Keuangan.
Kedatangan PPBI Sekar Jagad membawa pesan Melestarikan Batik Indonesia melaui perayaan Imlek yang akan digelar pada 24 Februari 2024 mendatang. Kegiatan tersebut akan digelar di The Grand Cabin Hotel, Jalan Magelang, Kricak, Tegalrejo.
Ketua panitia sekaligus Ketua Bidang Komunikasi Sekar Jagad, drg. Handoko Setiawan mengatakan pihaknya ingin mengangkat Melestarikan Batik Indonesia melalui perayaan imlek mendatang sebagai wujud akulturasi.
"Budaya Tionghoa itu memang melekat juga dengan batik. Meskipun batik itu motifnya bukan seperti batik keraton, melainkan batik yang tertentu. Hal itu menjadi khasanah juga dengan adanya burung, burung bunga, bunga kupu kupu yang menjadi ciri khas budaya Tionghoa. Sudah saatnya eksklusivisme itu ditinggalkan. Jadi, mari bersama-sama memperkaya batik Nusantara untuk tujuan mulia,"ucap Handoko.
Handoko menambahkan perayaan Imlek mendatang akan menghadirkan 150 pecinta batik Indonesia. Akan ada 4 desainer yang memamerkan karya dalam fashion show dengan melibatkan 40 model. Selain itu akan ada talkshow tentang Tok Wi Batik dengan narasumber Indrawati Gondowinoto.
"Tok wi adalah kain penutup meja altar yang dipakai dalam upacara sembahyang mayarakat tionghoa. Memang pada keturunan Tionghoa biasanya mengadakan upacara sembahyangan untuk mengingat dan menghormati para leluhurnya, itu akan dikupas juga tentang tradisi batik tok wi,"tambah Handoko.
Prof. Inayati menyambut baik kehadiran PPBI Sekar Jagad. Pihaknya juga pecinta batik sejak lama.
"Kami para direksi ini juga pecinta batik. Banyak mengoleksi batik khas Indonesia, khususnya batik tulis ya. Semoga ke depannya PPBI Sekar Jagad bisa memunculkan generasi baru untuk melestarikan batik kita,"tutur Prof. Inayati. (*1)