yogyakarta

OlympiAR Diikuti 200 Tim Mahasiswa Aceh-Papua, Kolaborasi Pastikan Regenerasi SDM Pertambangan Tanah Air

Sabtu, 4 Mei 2024 | 22:55 WIB
Mahasiswa Geologi, Pertambangan dan Lingkungan di DIY saat ikuti coaching di pengumuman pemenang OlympiAR 2024 (Harminanto) ( (Harminanto))


Krjogja.com - SLEMAN - OlympiAR, ajang olimpiade yang digagas PT Agincourt Resources semakin menarik mahasiswa untuk ikut serta di tahun 2024 ini. Tercatat 200 tim dari kampus seluruh Indonesia (Aceh hingga Papua) turut serta hingga akhirnya terpilih lima terbaik dan juara-juara, yang diumumkan di Wisma Kagama UGM, Sabtu (4/5/2024).

Ruli Tanio, Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, mengatakan gelaran OlympiAR yang digagas 10 tahun terakhir mendapat perhatian mahasiswa Geologi, Pertambangan dan Teknik Lingkungan dari berbagai kampus di tanah air. Komitmen penyelenggaraan tetap tinggi, di mana Agincourt ingin menjadi jembatan antara dunia kerja dengan perguruan tinggi yang sangat penting tersambung satu sama lain.

"Kami ingin mempercepat jembatan dunia kerja dengan kampus, penting sekali memiliki link ke dunia pendidikan. Kami rutin gelar OlympiAR ini. Tahun lalu 100 pendaftar 76 yang lolos dan tahun ini 200 tim dari Aceh sampai Papua. Lebih banyak dari berbagai wilayah di Indonesia, mengusung tema Harmony in the Elements, Navigating Sustainable Mining Practices," ungkapnya di sela pengumuman pemenang.

Tahun 2024 ini tema lomba lebih holistik meliputi Geologi, Pertambangan dan Lingkungan. Para peserta menyampaikan ide-ide menarik yang beberapa bisa dieksekusi untuk memaksimalkan kinerja dalam industri.

"Kami ingin pemenang yang keluar dari ajang ini memiliki nilai plus jenjang karier mereka. Ini mengapa kompetisi ini akan terus diupgrade dengan sebaik mungkin. Para peserta, teman-teman mahasiswa bisa punya portofolio, sehingga mereka semakin siap masuk dunia kerja," lanjutnya.

Sementara, STJ Budi Santoso, Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), menyampaikan pihaknya mengapresiasi atas penyelenggaraan OlympiAR yang menjadi ruang berkreasi mahasiswa seluruh Indonesia. Budi menilai, keberpihakan industri pada upaya regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Geologi, Pertambangan dan Lingkungan menjadi faktor penting keberlanjutan ekosistem tersebut di masa depan.

"Kami dari organisasi profesi menyambut baik. Stakeholder paling dekat mempersiapkan SDM adalah industri bukan hanya universitas. Kami ada kesepakatan awal, bagaimana ke depan bisa dilakukan lebih banyak pihak. Kami mulai berdiskusi dengan industri di Indonesia, mereka surprise bahwa inisiatornya Agincourt. Ada ide menjadikan agenda ini sebagai kolaborasi," ungkapnya.

Budi juga menyebut, beberapa tahun terakhir peserta OlympiAR mendapat perhatian dari insan industri terutama dalam penerimaan pekerja. Ia berharap pemerintah melalui Kementrian ESDM dengan Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) ikut ambil bagian memastikan regenerasi berjalan dengan baik.

"Pemerintah di sisi lain belum aware, bahwa penyiapan generasi berikutnya di dunia pertambangan Indonesia sudah diinisiasi. Mestinya ini jadi poin penting bagi pemerintah. Ini perusahaan nasional yang menunjukkan dan mempelopori. Harapannya Direktorat Jendral Minerba, BRIN juga bisa mensuport program menarik ini. Para pemenang OlympiAR ini sudah mendapat poin dari perusahaan, ketika hendak melakukan penerimaan pekerja. Ini riil kami temukan di lapangan, bahwa program ini sudah menjadi acuan perusahaan," tandas dia.

Lima tim peserta melaju ke babak final OlympiAR 2024, yakni 1 tim dari Universitas Jenderal Soedirman, 2 tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), 1 tim dari UPN‘Veteran’ Yogyakarta, dan 1 tim dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. Tim Hornblede dari ITB berhasil keluar sebagai juara pertama dan mendapatkan uang pembinaan Rp 50 juta. (Fxh)

 

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB