yogyakarta

Pelatihan Inkubator Bisnis Tahap 1 Diskop UMKM DIY Digelar 3 Hari, Targetkan UMKM Go Global

Selasa, 14 Mei 2024 | 20:10 WIB
Pelatihan Inkubator Bisnis Tahap 1 yang diadakan di Tara Hotel Yogyakarta. Foto: risbika putri


KRjogja.com, Yogya - Dinas Koperasi dan UKM DIY bersama dengan Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) melaksanakan Pelatihan Inkubator Bisnis Tahap 1 yang diadakan di Tara Hotel Yogyakarta pada 13-15 Mei 2024.

Pada kesempatan kali ini dibuka secara resmi oleh Srie Nurkyatsiwi (Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY) dan dihadiri oleh Hana Fais Prabowo (Pengembang Kewirausahaan Ahli Muda Dinas Koperasi dan UKM DIY ) serta Peserta Inkubator Bisnis yang telah lolos dari Business Check Up.

Srie Nurkyatsiwi menjelaskan Pelatihan Inkubator Bisnis Tahap 1 menggunakan dana keistimewaan merupakan sebuah program intensif yang dirancang untuk membantu para calon pengusaha dan pemilik usaha yang sedang berkembang memperkuat keterampilan mereka dalam membangun dan mengelola bisnis.

"Melalui serangkaian sesi interaktif, peserta akan dibimbing melalui aspek-aspek kunci dalam pengembangan bisnis, mulai dari perencanaan strategis, pengembangan produk atau layanan, hingga strategi pemasaran dan penjualan yang efektif," ucap Siwi dalam pembukaan Pelatihan Inkubator Bisnis Tahap 1 (13/5/24).

Siwi juga menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang mendalam dan berorientasi pada hasil kepada para calon pengusaha.
"Bekerjasama dengan Ibisma UII ini bisa memberikan pengetahuan, keterampilan, dan dukungan yang dibutuhkan bagi para peserta untuk berhasil mengembangkan bisnis mereka dan mencapai tujuan mereka secara berkelanjutan."

Siwi menambahkan secara akumulatif ada 50 UMKM yang terkurasi. Kemudian 25, dan diambil lagi 9 UMKM.

"Ini lebih mendorong ke mereka untuk berkompetisi. Kalau kami tadi sampaikan mengecek terhadap apa yang menjadi kondisi mereka, Pemda bisa tahu terhadap sebetulnya masyarakat atau pelaku UMKM kita sebetulnya kondisinya kayak apa. Dari situlah pengguna mengambil data untuk kebijakan apa hingga program-programnya,"tuturnya.

DIY memiliki 5 wilayah, 4 Kabupaten, satu kotamadya. Pihaknya bisa melihat wilayah mana yang masih mendominasi UMKM.

" Oh, ternyata Sleman Bantul itu masih mendominasi, lalu bagaimana afirmasi kita terhadap daerah yang memang sekarang masih wilayahnya kemiskinan. Kulon Progo sama Gunung Kidul belum banyak. Dari situ kita mengevaluasi, apakah sosialisasinya yang kurang atau masyarakatnya yang memang tidak termitovasi, atau karena jarak? Nah dengan pendekatan-pendekatan ini pemerintah hadir untuk menjawab permasalahan yang ada di sana,"tambahnya.

Dalam Pelatihan Inkubasi Tahap 1 pun, dominasi kuliner masih hadir.
"Kalau dari kategori food,craft,fashion masih mendominasi. Sedangkan jasa hanya 5%. Saya menyampaikan bahwa UMKM bisa juga fotografi fashion, atau jasa apapun. Tapi bagaimanapun, kita dukung apq bentuk produk mereka,"ucap Siwi.

Ketua Program Inkubasi IBISMA Business Incubator Universitas Islam Indonesia, Meika Hazim mengatakan program Diskop UMKM DIY bersama Universitas Islam Indonesia telah berkolaborasi sejak tahun 2021. Ia mengatakan juga bahwa metode inkubasinya sama, namun bedanya setiap tahun biasanya kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangannya.

" Misalnya regulasi perkembangannya, kebutuhan UMKM saat ini. Tahun ini ada yang KPI yang memang harus dicapai Dari sisi SDM diharapkan pengusaha UMKM apakah siap mempunyai karyawan. Dari sisi penjualan paling tidak sudah siap untuk bisa berpartner dengan dinas. Dari sisi barang dalam kemasan apakah memenuhi standar peraturan. Apalagi ya oh secara digital marketing sudah memisahkan sosial media pribadi dan juga bisnis, jadi harus punya sendiri fungsional ataupun terus yang terakhir. Yang terakhir adalah dari sisi keuangan sudah memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Minimal perbankannya dipisahkan. Nah, itu yang menjadi ide tahun ini yang pingin dicapai dari seluruh proses untuk diarahkan supaya si UMKM ini benar-benar bisa memenuhi KPI tersebut,"ucap CEO Cokelat Ndalem tersebut.

Meika menambahkan jika dalam program inkubasi ini memang memiliki tantangan, namun pihaknya optimis.

" Tantangannya adalah sebenarnya pasti tentang bersnggungan dengan mindset satu dengan yang lain. Mereka tentu memiliki mindset berbeda. Willingness untuk mengerjakan sesuatu jugs beda. Jadi sebenarnya dari pengalaman 3 tahun kemarin yang ke 25 itu benar-benar yang mereka mempunyai mindset dan siap untuk berkembang. Melihat dari program-program sebelumnya, harapannya kali ini mereka benar-benar naik kelas secara omzet dan network, bahkan mulai pitching hingga go global,"tandas Meika. (*3)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB