KRJOGJA.com - YOGYA - Bila wartawan menemui adanya pelanggaran pemilu yang seharusnya jurdil maka temuan tersebut bisa dikembangkan dalam liputan investigasi untuk membongkar pelanggaran pemilu maupun indepth reporting (laporan mendalam).
"Jangan terjebak hoaks di media sosial,Wartawan harus bisa mengumpulkan data juga wawancara, konfirmasi ke pihak-pihak terkait, Dan harus didukung transparansi oleh semua pihak yang terlibat dalam Pilkada," tegas Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu SH MS dalam Workshop Peliputan Pilkada Serentak 2024 di DIY, Selasa (28/5) di EL Hotel Malioboro Yogyakarta
Disebutkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tingkat Kabupaten, Kota, dan Provinsi secara serentak nasional akan digeber 27 November 2024. Salah satu kunci sukses penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut adalah terciptanya ruang publik yang kondusif, sehat, dan bersih dari berita palsu (fake news) serta hoaks.
"Dituntut peran pers dalam melakukan edukasi melalui informasi yang proporsional tentang Pemilu dan Pilkada, sehingga masyarakat dapat diajak untuk berperan serta mengawasi tahapan persiapan pelaksanaan, penyelenggaran, termasuk peserta Pemilu dan Pilkada," tuturnya.
Ditegaskan Interaksi masyarakat dalam pemberitaan Pemilu dan Pilkada oleh pers akan sangat membantu untuk melihat parameter tingkat kesuksesan persiapan Pemilu dan Pilkada. "Wartawan peliput Pilkada perlu ditingkatkan kualitasnya baik media cetak dan media elektronik, media online," tandas Ninik di depan puluhan wartawan peserta workshop.
Workshop dengan Paparan Narasumber dari Anggota Dewan Pers periode 2016-2019 Jimmy Silalahi membawakan Topik “Peran, fungsi, tanggung jawab posisi pers dan wartawan terkait Pilkada” Konsep Berfikir Kritis (Critical Thinking).
Kemudian dari KPUD Provinsi DIY Ahmad Shidqi SThI MHum membawakan Topik ”Peraturan Perundang Undangan terkait Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024”. Dilanjutkan Ketua Bawaslu Provinsi DIY Drs M Najib MSi membawakan materi “Pentingnya Peran Media Pers dan Masyarakat dalam Pengawasan Pilkada 2024”.
Kemudian Ketua KPID Provinsi DIY Hazwan Iskandar Jaya SP MED CMT ASEAN dengan Topik ”Pemberitaan dan Iklan Kampanye di Media Penyiaran”. Serta Ketua IJTI Herik Kurniawan membawakan Topik: “Jurnalisme Data Monitoring dan Supervisi” dengan moderator Tenaga Ahli Dewan Pers Arif Supriyono.
Workshop berlangsung akrab dengan diskusi dan tanya jawab. Dipandu moderator pada sesi kedua digelar Diskusi Kelompok dengan Pembuatan rancangan peliputan berita mendalam terkait Pilkada. (Vin)