Krjogja.com - YOGYA - Pawai Alegoris Harmony in Yogyakarta yang membawa tajuk Harmony in Old Mataram sukses terselenggara di kawasan Kotagede, Sabtu (8/6/2024). Ribuan orang menyaksikan acara di sekitar panggung yang berada di depan Pasar Legi Kotagede.
Tak hanya dari kawasan sekitar, banyak juga wisatawan asing yang berbaur bersama melihat 10 kelompok tampil bergantian di depan panggung. Geliat UMKM juga tumbuh karena banyak penjual yang bisa ikut menjajakkan sajian untuk pengunjung.
Ditampilkan dalam pawai, cerita-cerita menarik tentang objek wisata budaya di kawasan Kotagede. Ada Situs Beteng Cepuri/Bokong Semar, Situs Padas Temanten, Situs Watu Gajah, Situs Nogobondo, Situs Beteng Peleman, Situs Watu Gilang, Situs Sumur Retno Dumilah, Situs Sendang Selirang juga Situs Watu Gatheng.
R Krisma Eka Putra, Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, melempar apresiasi pada acara yang terselenggara sejak 2021 ini. Menurut dia, selain menjadi agenda pariwisata yang menjadi daya tarik wisatawan, Pawai Alegoris sekaligus ruang berkarya bagi masyarakat.
"Ini menjadi acara yang menarik karena ruang belajar sejarah tentang pembentukan Kerajaan Mataram dan kehidupan di masa-masa itu. Kemudian menjadi ruang berkreasi masyarakat karena pesertanya dari sanggar-sanggar di kelurahan. Ada dinamika dan kehidupan kreatif di masyarakat kita, ini menjadi hal menarik," ungkapnya pada wartawan di sela acara.
Krisma mengharapkan, Pawai Alegoris ke depan bisa hadir dan mengeksplore lebih banyak lagi ruang di kawasak Kotagede. Pasalnya sangat banyak tempat-tempat menarik bisa menjadi ruang kreatif, sekaligus mengenalkan lebih dekat sejarah panjang di belakang yang melatarinya.
"Kita tahu kalau Kraton, Malioboro, Tugu didiamkan saja orang akan datang untuk berwisata karena memang sudah sangat dikenal. Nah, wilayah sisi selatan Kota Yogya ini harus terus kita kenalkan. Tentu agar tidak menumpuk juga wisatawan di pusat kota, agar tidak menjadi macet begitu," lanjut politisi muda Gerindra ini.
Krisma menyebut, banyak kampung wisata menarik di kawasan Kotagede yang bisa dijelajahi wisatawan. Inilah mengapa Pawai Alegoris harus terselenggara dan bergerak dinamis bersama masyarakat.
"Sangat pas adanya acara ini, cerita tentang sejarah panjang Mataram dan terlihat dari kelompok satu sampai sepuluh, diadakan di lokasi yang memang aslinya. Harapannya ke depan semakin meriah dan membawa banyak dampak positif bagi masyarakat," pungkas Krisma. (Fxh)