KRjogja.com - YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) RI merilis data kemiskinan terbaru per Maret yang dikeluarkan bulan Juni 2024. DIY masih menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa di mana masih 10,83 persen atau 445.550 orang di DIY hidup di bawah garis kemiskinan.
Sebelumnya BPS RI menyebutkan, hingga Maret 2024 DIY menjadi provinsi termiskin di Jawa dengan angka kemiskinan mencapai 19,83 persen dan jumlah penduduk miskin sebanyak 445,550 penduduk. Jawa Tengah berada di peringkat dua dengan angka kemiskinan 10,47 atau 3,70 juta penduduk.
Jawa Timur di posisi ketiga dengan angka kemiskinan 9,79 persen atau 3,98 juta penduduk. Peringkat keempat Jawa Barat dengan angka kemiskinan 7,46 persen atau 3,84 juta penduduk.
Peringkat kelima Banten dengan angka kemiskinan 5,84 persen atau 791,61 ribu penduduk. Peringkat terakhir Jakarta dengan jumlah kemiskinan 4,30 persen atau 464,93 ribu penduduk.
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, meski masih jadi provinsi termiskin se-Jawa, namun angka kemiskinan sudah turun. Pemda DIY melakukan sejumlah program untuk mengurai persoalan kemiskinan seperti memberikan bantuan biaya hidup bagi warga lansia melalui Jaring Sosial Lansia (JSLU).
Baca Juga: Orangtua Keluhkan Bangunan Cagar Budaya SD Ungaran 1 Rusak Bahayakan Siswa
"Persentase penduduk miskin di DIY kan turun 0,21 poin persen dibandingkan Maret 2023, dan turun 0,66 poin persen dibandingkan September 2022. Pada tahun ini sekitar 8.000 lansia mendapatkan program bantuan JSLU. Selain itu Pemda juga fokus pada pengembangan wilayah selatan," ungkap Benny, Rabu (3/7/2024).
Alasan pengembangan wilayah selatan menurut Beny dikarenakan adanya kesenjangan pembangunan, terutama di kawasan selatan. Pemda fokus pada pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut.
"Dengan fokus pada pengembangan wilayah selatan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan di DIY," lanjut Beny. (Fxh)