KRjogja.com - Yogyakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung keterlibatan dan peran swasta dalam pendampingan koperasi peternak sapi perah di kawasan lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman.
Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Ruminansia Perah Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Argi Argiris saat meninjau Koperasi Semesta di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (26/7/2024).
"Tentunya peran dari pihak swasta dalam pendampingan koperasi peternak sapi perah ini sangat kami dukung dan apresiasi karena sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas susu sapi di kawasan ini," kata Argi Argiris. Pendampingan yang telah dilakukan Sarihusada Generasi Mahardhika, Danone Ecosystem kepada Koperasi Semesta dapat direplikasi di tempat-tempat lain.
Ia memaparkan, adanya rencana program makan bergizi dan minum susu mendorong insan peternakan dan kesehatan hewan untuk lebih kuat dalam usaha meningkatkan produksi daging, susu dan telur nasional. "Produksi susu nasional saat ini hanya mampu menyuplai 20 persen dari total kebutuhan susu nasional," katanya. Kondisi ini memang sudah berjalan cukup lama dan cenderung stagnan, bahkan diperparah kejadian wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah menurunkan populasi ternak sapi perah mencapai 10 persen dan produksi susu segar 30 persen. "Untuk itu pemerintah akan terus mempercepat perluasan kawasan pengembangan sapi perah nasional," tegasnya.
Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia Rachmat Hidayat mengungkapkan bahwa program pemberdayaan peternak dan koperasi ini bertujuan meningkatkan pasokan juga kualitas susu yang masih terbatas. Sejalan upaya meningkatkan penghasilan keluarga peternak, termasuk meningkatkan keuntungan rantai bisnis koperasi.
"Meski program ini masih terus berjalan hingga penghujung 2025, namun dampak positif penerapan praktek peternakan sapi perah yang baik, termasuk pengobatan dan vaksinasi pascawabah PMK serta arisan sapi, telah terlihat. Diantaranya peningkatan kadar protein susu 15,2 persen dari dua koperasi yang didampingi," paparnya. Keberhasilan program ini ke depan tentu tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak.
Ketua Koperasi Peternak Sapi Perah dan Susu Semesta Umbulharjo, Cangkringan Ruslan menambahkan pendampingan selama ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas susu. Jika kualitas susu bagus maka harga jualnya juga bagus. "Rata-rata produksi susu sapi di sini mencapai 12 liter hingga 25 liter per hari, ini di atas angka nasional yang hanya delapan liter per hari," katanya. (Sal)