yogyakarta

Demi Emas PON, Atlet Pencak Silat DIY Mantapkan Teknik dan Psikologis

Rabu, 14 Agustus 2024 | 09:10 WIB
Ketua II Pengda IPSI DIY, Sri Harijanto dan Anggota Tim Pelatih, Andrianto saat memaparkan persiapan tim pencak silat DIY menuju PON. Foto: dok


Krjogja.com - YOGYA - Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DIY bertekad untuk mempersembahkan medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024, 8-20 September mendatang.

Demi mengejar target tersebut, 25 hari jelang tampil di ajang olahraga multi event terbesar di Indonesia, tim pencak silat DIY terus fokus untuk menyiapkan atlet-atletnya di sisi teknik maupun psikologis.

Anggota Tim Pelatih, Andrianto kepada wartawan di KONI DIY, Selasa (13/8/2024) mengatakan, saat ini seluruh anggota tim pencak silat DIY sudah siap untuk tampil maksimal di PON dengan menjalani program pemusatan latihan daerah (Puslatda) KONI DIY. "Saat ini, kami berada di tahap akhir persiapan untuk PON XXI. Dengan waktu yang tinggal kurang dari satu bulan, fokus kami adalah menjaga performa terbaik para atlet," ujar Andrianto.

Andrianto menjelaskan bahwa tim Pencak Silat DIY berhasil lolos dari Babak Kualifikasi PON yang digelar pada 10-14 September 2023 di Solo dengan membawa lima atlet andalan.

Kelima atlet tersebut adalah Firdhana Wahyu Putra, yang pada PON XX di Papua meraih medali perak di kelas J Putra 90-95 kg, Ilham Iqmarul Ilmi di kelas I 85-90 kg, Dian Permatasari di kelas C 55-60 kg, Sholikhah Putri Candra P di kelas D 60-65 kg, dan Dyah Purnama Sari di kelas F 70-75 kg.

Lebih lanjut Andrianto Diah Purnama Sari, yang pada PON XIX di Jawa Barat meraih medali emas, serta Firdhana yang sudah berpengalaman tiga kali ikut PON, diharapkan dapat memberikan kontribusi besar.

Sementara Dian Permata Sari sudah berlaga dua kali, dan Ilham akan menghadapi PON untuk pertama kalinya. "Target kami dari Pengda adalah meraih medali, dan semoga bisa mendapatkan emas. Saat ini, kami hanya perlu menjaga performa dan kesiapan atlet," tambah Andrianto.

Menurutnya, persiapan yang dilakukan sejak Babak Kualifikasi hingga saat ini menunjukkan peningkatan signifikan. Latihan intensif dan try-in dengan provinsi lain seperti Kaltim, Kaltara, dan DIY telah dilakukan di bulan Juli 2024 di Yogyakarta.

"Selama Puslatda, memang ada beberapa kendala, diantaranya banyak atlet kami yang sudah bekerja, sehingga sulit untuk mengatur waktu latihan. Tapi kami bersyukur, kendala ini dapat diatasi dengan baik," jelasnya.

Perubahan aturan dalam Pencak Silat juga mempengaruhi strategi latihan. Andrianto menjelaskan bahwa ada aturan baru yang memperbolehkan penggunaan teknik tertentu, seperti mencengkram lawan untuk menjatuhkan atau melakukan pegang body, padahal dahulu tidak diperkenankan.

"Kami harus memastikan bahwa atlet tidak hanya fokus pada menjatuhkan lawan, tetapi juga memiliki strategi yang matang untuk mendapatkan poin tanpa jatuh sendiri," tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua II Pengda IPSI DIY, Sri Harijanto menambahkan bahwa persiapan atlet tidak hanya melibatkan aspek teknis dan fisik, tetapi juga psikologis. Sri Harijanto menekankan bahwa dukungan dari keluarga, pasangan, dan teman juga memegang peranan besar dalam menjaga kesiapan mental atlet.

"Selain komitmen dan semangat, aspek psikologis sangat penting. Kondisi mental yang stabil sangat berpengaruh terhadap performa atlet," ungkapnya.

Dengan fokus pada keseimbangan antara aspek teknis dan psikologis, Sri Harjanto berharap tim Pencak Silat DIY dapat meraih hasil terbaik di PON XXI.

"Kami mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat DIY. Doa sangat penting untuk memberikan aura positif bagi para atlet sehingga mereka dapat tampil maksimal," ujarnya.(Hit)


Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB