Krjogja.com-Yogya — PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jawa Tengah 2 Adipala semakin memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat lokal melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Penandatangan kerjasama yang dilaksanakan pada Rabu (04/09/2024) itu menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri kerajinan batik dibawah pembinaan PLN Indonesia Power."Kerjasama ini secara khusus ditujukan untuk mendukung seluruh kelompok pengrajin Batik binaan PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala. Terdiri Kelompok Batik Seloka, Kelompok Batik Natawijaya dan Kelompok Batik Praja. Kelompok pengrajin Batik ini akan menerima pelatihan pendampingan dan berbagai fasilitas lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk mereka hingga memenuhi standarisasi internasional,"ujar Officer Humas, CSR, dan Keamanan,Taufik Hidayanto.
Menurutnya, dalam acara tersebut hadir Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala,I Wayan Arimbawa YS didampingi Manager Administrasi Alin Kurniawan Purwanindita, Manager Operasi Budi Santoso dan Officer Humas, CSR, dan Keamanan Taufik Hidayanto serta Kepala Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta Budi Setiawan ST, MM.
"Untuk itu, kami menekankan pentingnya sinergi antara industri dan lembaga pemerintah untuk memajukan produk lokal. Dan ini langkah nyata kami, dalam mendukung keberlanjutan dan kualitas produk batik Indonesia yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga memenuhi standar global,”lanjutnya. Kerjasama tersebut merupakan bagian dari upaya jangka panjang PLN Indonesia Power terus memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi lokal sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan nilai lebih bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Direksi Bank Muamalat Sapa Langsung Nasabah
Sedang Kepala Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta Budi Setiawan ST, MM, menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh dalam bentuk pelatihan, sertifikasi, dan pendampingan teknis kepada kelompok binaan. “Kami berharap bahwa kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk batik, tetapi juga memperkuat posisi batik Indonesia di pasar internasional,”ujarnya.
Dijelaskan, dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan kelompok-kelompok pengrajin Batik binaan dapat mengembangkan produk batik mereka dengan standar kualitas yang tinggi sekaligus meningkatkan daya saing produk di pasar global. "Ini merupakan langkah strategis untuk mengangkat nama batik Indonesia di kancah internasional sekaligus memperkuat perekonomian lokal melalui industri kreatif,"tambahnya.(Otu)