KRJOGJA.com - YOGYA - Jelang Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada/Pilkada) perlu revolusi mental untuk mewujudkan pemilih cerdas dan berintegritas. Dengan sikap mental yang baik, diantaranya tidak mudah tergoda politik uang (money politik) maka diharapkan hasil Pilkada nanti benar-benar mendapatkan pimpinan (Kepala Daerah) yang kompeten dan berintegritas.
"Pendidikan politik menjadi tantangan, agar masyarakat calon pemilih benar-benar bisa melihat sosok yang kapabel untuk dipilih," tegas Akademisi Dosen UNY Dr Grendi Hendrastomo dalam Rapat Kerja Pokja Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Selasa (10/9/2024) di Ruang Rapat Nakula, Badan Kesbangpol DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogya.
Raker dengan fokus tema “Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi dan Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Indonesia Bersatu sebagai Kekuatan untuk Menyongsong Pemilukada yang Damai dan Berintegritas” ini juga menghadirkan narasumber influencer, pengiat media sosial Ign Mahendra Duta Saputra SPar yang membawakan materi implementasi rencana aksi Pokja GNRM 2024 dari perspektif medsos.
Baca Juga: Kalah dari Jateng, DIY Perbaiki Performa di Laga Kedua
Dihadiri 30 lebih anggota Pokja dari perwakilan berbagai dinas/instansi, LSM terkait, Raker dibuka Pranata Muda Ahli Madya Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Danang A Ichwan membawakan materi Evaluasi Pelaksanaan dan Tata Cara Penyusunan Laporan Rencana Aksi GNRM.
"Masyarakat bisa salah memilih diantaranya karena apatis, tidak tahu/kenal calon pemimpin politik uang, tekanan, kecurangan penyelenggara, pemimpin ingkar janji, disinformasi. Juga ada budaya ewuh pakewuh. Sehingga edukasi politik sangat penting," tandas Grendi.
Sedang Plt Kepala Badan Kesbangpol DIY Anna Rina Herbranti ST MT dalam sambutannya berharap Pemilukada di DIY bisa berjalan aman tertib dan lancar. "Kesbangpol DIY melakukan pemantauan, masyarakat supaya menghargai pilihan, dari Raker ini ada diskusi yang bisa.menjadi bahan evaluasi kita untuk GNRM mensukseskan Pemilukada," tandasnya.
Sementara Duta selaku penggiat medsos menjelaskan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia menjadi subjek bagi dirinya sebagai media penyampaian.
"Menyongsong Pilkada yang sebentar lagi, tentunya kita harus bijak dalam bermedia sosial. Kerukunan dan damai yang menjadi asas utama dalam bermasyarakat. Melalui bahasa (konten) yang sederhana, suatu pesan dapat dengan mudah dipahami dan tersampaikan kepada audiens," tegasnya. (Vin)