Krjogja.com - YOGYA - Warga Kelurahan Keparakan, Mergangsan Kota Yogyakarta menggelar Ireda Fest 2024. Acara tahunan ini untuk menunjukkan potensi yang dimiliki warga setempat, baik di bidang ekonomi maupun seni budaya.
Dinamakan Ireda Fest, karena kegiatan memang dilangsungkan di Jalan Ireda wilayah setempat. Total ada 15 kesenian yang ditampilkan dalam festival tersebut. “Didominasi seni tari. Banyak tari klasik dari sanggar yang memang berada di sekitar lokasi,” kata Lurah Keparakan Yusup Ahbari, Senin (23/9).
Gelar potensi seni dan UMKM Ireda Fest menjadi ruang yang diciptakan oleh Kelurahan Keparakan untuk semua warga setempat, untuk mewadahi potensi yang dimiliki. Harapannya, dengan Ireda Fest 2024, masyarakat semakin terberdayakan untuk terus maju dan bisa mensejahterakan dengan potensi yang ada.
Ada lebih dari 100-an UMKM milik warga Kampung Dipowinatan, Pujokusuman, Keparakan Lor, Keparakan Kidul. Dalam tatanan rencana pengembangan wilayah, Kelurahan Keparakan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki wilayah lain.
Di Keparakan terdapat empat zona potensi, yang diwakili oleh masing-masing Kampung. Dipowinatan sebagai kampung wisata, Pujokusuman sebagai kampung seni budaya, Keparakan Lor sebagai kampung kuliner dan Keparakan Kidul sebagai kampung industri kecil.
Di Keparakan ada potensi sentra kerajinan kulit yang memproduksi sandal, tas, Sepatu, batik maupun kaos, serta sentra industri jamur ada Pokmaswas Mina Code. Pada seni budaya, ada pertunjukan Ramayana, sanggar tari klasik, pembuatan wayang, seni gladen jemparingan. (Awh)