yogyakarta

Mahasiswa S3 UIN Suka Yogyakarta Presentasikan Riset KDRT dalam Konferensi Internasional di Bangkok

Sabtu, 28 September 2024 | 20:15 WIB

KRjogja.com, YOGYAKARTA – Dua mahasiswa program studi Studi Islam S3 UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta, Wahyu Nisawati Mafrukha dan Kemas Muhammad Intizham, yang juga merupakan penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)-LPDP, berkesempatan mempresentasikan hasil riset mereka dalam Konferensi Internasional bertema 'Women, Gender, and Leadership: Redefining the Power Paradigm Conference' yang diselenggarakan oleh Institute For Engineering Research And Publication (IFERP) di Bangkok, Thailand, pada 26-27 September 2024.

Dalam riset mereka, Wahyu Nisawati Mafrukha, sebagai penulis utama, dan Kemas Muhammad Intizham sebagai co-author, menyoroti isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang sangat relevan di Indonesia, khususnya dalam komunitas masyarakat muslim. Nisa menjelaskan bahwa data menunjukkan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menjadi isu utama di Indonesia. "Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar justru menghadapi tingginya kasus KDRT, dan hal ini harus disikapi dengan pendekatan yang strategis dan pragmatis," ujar Nisa.

Riset kolaboratif tersebut tidak hanya melibatkan kedua mahasiswa UIN Suka, tetapi juga beberapa akademisi lainnya, seperti Nanang Qosim dari Kemenkes Poltekkes Semarang, Rifka Utami Arofah dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Intan Nur Azizah dan Sumiarti dari UIN SAIZU Purwokerto, serta Ahmad Fauzi dari Universitas Pelita Bangsa Bekasi. Hasil riset ini rencananya akan diterbitkan dalam jurnal terindeks Scopus, menambah kontribusi akademis mereka di kancah internasional.

Selain riset tentang KDRT, Wahyu Nisawati Mafrukha dan Kemas Muhammad Intizham saat ini juga tengah terlibat dalam riset etnografi tentang kondisi sosio-kultural dan kehidupan minoritas muslim di Tokyo, yang akan dipresentasikan pada Konferensi Internasional di Istanbul, Turki, pada Mei 2025. Mereka sempat mengunjungi Masjid Camii di Tokyo pada 19 September 2024, salah satu pusat peradaban Islam Turki di Jepang, sebelum menghadiri konferensi di Bangkok.

Sebagai penerima Beasiswa Indonesia Bangkit yang dinaungi oleh Kementerian Agama dan LPDP, Wahyu Nisawati dan Kemas Muhammad merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan keilmuan. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan riset-riset yang relevan, baik secara teoritis maupun praktis, sebagai bentuk pengabdian kepada agama, bangsa, dan negara,” jelas Nisa.

Riset dan kontribusi mereka menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tetapi juga berperan aktif dalam forum internasional untuk menyuarakan isu-isu penting yang berdampak global, khususnya terkait gender dan kekerasan dalam rumah tangga. (Obi)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB