Krjogja.com - YOGYA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memegang peran penting dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah air. Karena itu posisinya harus diperkuat agar selalu berada di garis terdepan pelayanan haji Indonesia.
Menteri Keuangan 2014-2016 sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan ada dua aspek untuk peningkatan kinerja BPKH dalam hal pengelolaan keuangan haji. Pertama, menurut dia, perlu dukungan dari pemerintah untuk menyediakan modal dasar perolehan dana haji juga penguatan status BPKH sebagai lembaga yang sui generis sehingga tiap investasinya lebih terlindungi.
"BPKH harus diangkat marwah dan statusnya sehingga menjadi leader dari ekosistem pelaksanaan haji. Saya meyakini kedua langkah ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan haji, untuk memastikan jamaah memperoleh pengalaman terbaik dalam ibadah mereka," ungkapnya dalam siaran tertulis, Kamis (3/10/2024).
Sementara, Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah menyampaikan, pihaknya memiliki fungsi strategis untuk terus memberikan nilai manfaat terbaik dari hasil investasi dana haji. Di sisi lain Fadlul juga menyampaikan bahwa menjamin
keamanan dana yang dikelola.
"Dalam melakukan investasi, BPKH menetapkan untuk menggunakan skenario moderat dengan target yield yang meningkat minimal 5 persen setiap tahunnya," pungkasnya. (Fxh)