Krjogja.com - SLEMAN - Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Malioboro City dan pihak Next Hotel yang berada dalam satu kawasan bangunan melengkapi persyaratan yang diamanatkan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman. Mereka berharap Dinas PU Sleman segera menerbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang selama ini dinantikan.
Edi Hardianto, Ketua P3SRS Malioboro City mengatakan pihaknya melakukan peninjauan lokasi objek yang harus disesuaikan serta dilengkapi paska peninjauan sidang. Ada beberapa sorotan menurut Edi yakni rolling tangga, springkel dan alat pemadam kebakaran.
"Kami ingin tunjukkan bahwa sudah berproses, semua sudah dibuat. Springkel juga sudah dibuka dan pemadam kebakaran sudah dipenuhi. Tim dari Next dan konsultan sudah menyelesaikan. Hanya saat ini kami tak bisa submitkan karena sistem online di PU tidak dibuka. Kami berharap PU hadir, duduk bersama membahas. Kekurangan sudah kami lengkapi," ungkap Edi di lokasi bangunan.
Pihak P3SRS dan MNC sebagai pemilik serta pengelola bangunan diakui Edi sudah mempersiapkan persyaratan dari pihak PU. Mereka berharap Dinas PU Sleman segera mengeluarkan SLF.
"Tidak ada persyaratan lain, selain 20 poin secara teknis dan 12 secara administrasi. Kami sudah penuhi dan lengkap. Kalau molor lagi kami akan melakukan hal tegas lagi. Kami sudah lakukan pembenahan dan lengkap," tegasnya.
Satu poin pelengkap yang tidak urgent dan tak bisa dilengkapi menurut Edi adalah persetujuan PT Inti Hosmed sebagai pengembang. Menurut dia PT tersebut kini tengah menjalani proses hukum dan tak bisa dihubungi.
"Itu pun juga syarat pelengkap. Namun seluruhnya dari 20 poin dan 12 poin tadi sudah dipenuhi seluruhnya," tandas Edi.
P3SRS bersama pengelola Next Hotel menunjukkan beberapa lokasi pada wartawan yang ikut berkeliling di kawasan bangunan. Beberapa di antaranya yakni rolling tangga darurat, tempat dan ruang pengolahan sampah juga springkel.
"Kita bisa lihat bahwa springkel berfungsi dengan baik ketika dicoba dengan api. Begitu juga tempat sampah, genset apartemen dan hotel yang salurannya berbeda juga. Kita juga berproses rolling tangga darurat, setiap hari dikerjakan dua lantai," pungkas Edi. (Fxh)