yogyakarta

Puluhan Penyintas Stroke 'Dolan Menyang Solo Numpak Sepur' Tularkan Semangat Sembuh

Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:35 WIB
Penyintas stroke dolan numpak KRL


Krjogja.com - YOGYA - Para penyintas stroke dan caragivers di Yogyakarta, Solo dan sekitarnya memiliki cara tersendiri untuk memperingati Hari Stroke Sedunia. Mereka menggelar kegiatan Dolan Bareng Menyang Solo Numpak Sepur menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL), Kamis (10/10/2024).

Mereka bergerak dalam momen peringatan Rehabilitasi Mental sekaligus Hari Stroke SeDunia. Para penyintas ini datang dari seluruh DIY dan Solo dengan didampingi tim medis dari RS Bethesda, Fisioterapi serta perawat dari stroke center.

Ketua Panitia, R Ign Aris Kusdarunanto mengatakan kegiatan lintas komunitas ini didukung sepenuhnya oleh RS Bethesda Yogyakarta yang menurunkan tim medis untuk mendampingi para penyintas. Bethesda juga mengirimkan kepala rehabilitasi medik dan satu orang dokter spesialis saraf untuk memberikan motivasi di Stasiun Lempuyangan.

"Sampai saat ini, pada umumnya para penyintas stroke masih banyak sekali yang berkutat dengan dirinya sendiri merasa tidak mampu, merasa minder, merasa malu. Dilema penyintas stroke adalah caregivers yang karena saking sayang dan cintanya terlalu khawatir jika penyintas stroke melakukan hal-hal ataupun kegiatan yang dilakukan, beliau belum mampu begitu, beliau belum mampu begini, nanti kalau begini bagaimana, nanti kalau begitu bagaimana. Ada banyak kekhawatiran," ungkapnya.

Aris menambahkan masyarakat bahkan keluarga terdekat kadang melupakan selain kemandirian penyintas stroke sangat membutuhkan rehabilitasi mental. Penerimaan yang diikuti kemauan untuk sembuh sangat penting diwujudkan dengan bantuan ekosistem sekitar.

" kita harus membuat diri kita kuat fisik dan mental dulu, kita harus bisa menerima kondisi kita saat ini, terlebih dahulu menyadari kondisi kita ini sepenuhnya sampai bisa mensyukuri kondisi kita ini apapun keadaannya, kondisi bisa menerima inilah yang akan memunculkan harapan hidup, kita akan lebih bersemangat," lanjut Aris.

Sementarac salah satu peserta Eko Suyanto mengaku sangat terkesan dan salut dengan semangat rekan sesama penyintas. Tidak hanya menggunakan moda kereta api, kegiatan Rehabilitasi Mental ini meliputi Dolan Bareng Menyang Solo Numpak Sepur, Dolan Bareng Menyang Magelang Numpak Bis Umum dan Dolan Bareng Menyang Semarang Numpak Bis Umum.

"Kendala tetap kami hadapi, tetapi hal-hal tersebut ternyata justru membuat kami lebih cerdas untuk bisa mengatasinya, sampai kami pada satu titik kesimpulan bahwa kekhawatiran kami selama ini hanya ada dipikiran kami," jelas Eko

Eko menilai pilihan waktu pelaksanaan pada hari kerja merupakan momen yang tepat, dengan pertimbangan tdak semua penyintas stroke pada kondisi fisik yang sama. Ini yang membuat kegiatan dilaksanakan bukan di hari libur karena angkutan umum KRL akan sesak penumpang.

"Kami ingin menularkan pengalaman ini kepada para penyintas stroke dan caregivers, dengan mengajak mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan yang kami inisiasi ini, agar jangan pernah takut jika belum mencoba. Istilahnya kata mengko gek, mengko gek (nanti jangan-jangan..). Kita harus bersemangat sembuh," pungkas Eko. (Fxh)


Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB