Krjogja.com - YOGYA - Kelompok pengelolahan sampah organik 'Great dan Green' menyelenggarakan kegiatan 'Aloe Urban Farm' atau teknik budidaya lidah buaya yang efisien di lahan terbatas bertempat di RTHP Warungboto Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang berasal dari anggota nasabah tukar sampah organik Great and Green, anggota kelompok tani Tegal Hijau Lestari, juga dihadiri oleh Penyuluh Kemantren Umbulharjo dan Direktur Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) DIY.
Founder Great and Green, Siti Nurlaela, mengatakan, penyelenggaraan kegiatan Aloe Urban Farm merupakan bagian dari pengembangan program pengelolaan sampah organik yang ada di Great and Green sekaligus untuk menginisiasi pembentukan kampung lidah buaya dalam mendukung peningkatan kapasitas kegiatan pertanian perkotaan yang ada di Kelurahan Warungboto. Sampah organik yang diolah setiap hari mencapai 100 hingga 200 kilogram dan mampu menghasilkan pupuk organik, magot dan vermi kompos.
"Kami berpikir perlu ada kegiatan lanjutan yang produktif dan bernilai ekonomis bagi warga masyarakat berupa pertanian perkotaan dengan menanam lidah buaya di lingkungan tempat tinggal. Dengan penggunaan pupuk organik diharapkan tanaman lidah buaya akan tumbuh lebih subur," ungkap Siti Nurlaela, Senin (21/10/2024).
Terkait pemilihan budidaya lidah buaya, Siti Nurlaela menjelaskan bahwa lidah buaya tanaman yang sangat mudah ditanam dan mudah tumbuh, juga tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu lidah buaya memiliki nilai ekonomis karena bisa diolah menjadi bahan pangan bergizi.
"Bisa ditanam di pot, bekas galon air mineral atau polibag. Dari lidah buaya ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan nata de aloe, minuman dawet, juga bisa untuk bahan baku kosmetik. Bahkan dalam penelitian disebutkan tanaman ini mengandung kandungan nutrisi yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi stunting," tambahnya.
Menurut Siti Nurlaela, kegiatan pelatihan teknik budidaya lidah buaya yang efisien di lahan terbatas ini baru langkah awal yang diharapkan bisa berkembang dan bermanfaat untuk mendukung pertanian perkotaan yang bernilai ekonomis bagi warga masyarakat.
Di tahap awal, ia berharap warga masyarakat ada ketertarikan pada lidah buaya dan mengetahui betapa mudah budidaya tanaman ini.
"Lingkupnya juga baru di kelurahan Warungboto. Kami optimis akan berhasil baik, dan nantinya bisa dikembangkan dalam lingkup yang lebih luas di Kota Yogyakarta," pungkasnya. (Fxh)