yogyakarta

Peringati Hari Stroke Dunia, Yastroki DIY Gaungkan Perang Terhadap Stroke

Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:30 WIB
Para peserta aksi dalam Hari Stroke Dunia Yastroki DIY melewati Jalan Malioboro kampanye perang terhadap stroke. (Antri Yudiansyah)

KRJogja.com - YOGYA - Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) DIY menggaungkan perang terhadap stroke. Hal ini, bukan tanpa alasan. Sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, angka prevalensi stroke di DIY tertinggi di tanah air dengan angka 11,4 persen. Lebih tinggi dari nasional di angka 8,4 persen.

Yastroki DIY bersama sejumlah mitra termasuk komunitas, care giver, relawan dan rumah sakit di DIY pun menggelar aksi dalam peringatan Hari Stroke Dunia, Selasa (29/10/2024) pagi. Start dari Halaman Kantor DPRD DIY, ratusan orang dengan membawa spanduk, pamflet jalan ke Kantor Kepatihan dan berakhir di titik nol kilometer.

Aksi yang mereka lakukan di titik sentral Kota Yogya tersebut diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan tubuh, sehingga terhindar dari penyakit stroke yang membutuhkan biaya cukup tinggi untuk sembuh.

"Kita semua harus mengendalikan faktor-faktor penyebab stroke pada diri kita masing-masing. Semua orang punya resiko. Jadi harus sadar dari awal untuk hidup sehat. Menjaga pola makan, cetak tekanan darah, tidak merokok dan rajin berolahraga," ujar Ketua Umum Yastroki DIY, Dr dr Paryono disela acara.

Ia pun menambahkan, dengan angka prevalensi stroke yang tinggi di DIY sangat perlu untuk terus memasalkan gerakan perang terhadap stroke. Hal ini bisa didukung dengan membentuk komunitas, care giver dan relawan yang difasilitasi pemerintah.

"Sangat perlu untuk membentuk komunitas stroker, care giver, relawan stroke yang difasilitasi pemerintah," tambahnya.

Wakil Ketua DPRD DIY, Umaruddin Masdar pun menyambut baik gerakan perang terhadap stroke yang digaungkan Yastroki DIY. DPRD DIY mendukung langkah Yastroki DIY dengan kebijakan hingga anggaran agar prevalensi stroke di DIY bisa diturunkan.

"Teman-teman relawan, Yastroki, care giver, komunitas harus menjadi contoh, suri tauladan bagi masyarakat yang lain. Stroke harus menjadi musuh kita bersama," ungkap Umaruddin Masdar.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, dr Ari Kurniawati menyampaikan angka stroke di DIY tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama semua pihak agar bisa tertangani dengan baik. Dinas Kesehatan DIY pun terus berupaya untuk memberikan pengertian pada masyarakat dalam pencegahan stroke.

Ia mengapresiasi langkah Yastroki DIY bersama komunitas stroker, care giver dan relawan untuk terus berjuang dan memasalkan gerakan perang terhadap stroke. Pada akhir acara di Titik Nol Kilometer, para peserta aksi menggelar Line Dance bersama Komunitas De'Lans. (Yud)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB