Krjogja.com - YOGYA - Pasangan calon walikota dan wakil walikota, Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo unggul secara elektabilitas dengan dukungan mencapai 30,7 persen menurut survei terbaru dari Ikatan Pemuda Penggerak Desa Indonesia (IPDA). Pasangan tersebut unggul dibandingkan dua kandidat lain yang ikut serta dalam pilkada Kota Yogyakarta.
Pasangan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan berada di peringkat kedua dengan 18,6 persen, diikuti oleh Heroe Poerwadi-SW Supena yang memperoleh 17,7 persen. Capaian tersebut menurut Dr Puspita Wijayanti, Juru Bicara Afnan-Singgih, mencerminkan harapan besar masyarakat terhadap kepemimpinan Afnan-Singgih yang konkret dan solutif.
"Dukungan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi sinyal jelas bahwa masyarakat ingin perubahan nyata yang akan diwujudkan dalam 100 hari pertama. Kami telah mempersiapkan berbagai program prioritas untuk menyelesaikan masalah utama kota, termasuk isu sampah yang selama ini menjadi keresahan warga," ungkap Dr. Puspita, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Jogja Kids & Teen Fashion Parade 2024: Panggung Fashion Anak dan Remaja Terbesar di Yogyakarta
Survei IPDA juga mengungkap bahwa 70,4 perswn masyarakat menilai masalah sampah sebagai isu paling mendesak yang membutuhkan tindakan segera. Afnan-Singgih menurut Puspita berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan dengan solusi inovatif yang akan menciptakan Yogyakarta yang lebih bersih, nyaman dan layak huni.
"Dengan hasil survei ini, Afnan-Singgih semakin optimis menyongsong kemenangan. Pasangan ini terus mendekatkan diri kepada masyarakat melalui dialog dan kampanye berbasis solusi nyata yang dapat dirasakan dampaknya. Masyarakat Yogyakarta layak mendapatkan pemimpin yang mampu membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik, dan Afnan- Singgih siap menjawab harapan itu," tambahnya.
Survei IPDA dilaksanakan secara tatap muka pada 21-25 Oktober 2024 dengan menggunakan metode Nonprobability Purposive Sampling dan pengambilan sampel proporsional berdasarkan wilayah, gender, tingkat pendidikan, indeks pendapatan dan usia. Melibatkan 1.200 responden di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, survei ini memiliki margin of error ±1,8%pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi UMBY: Tingkatkan Produksi Pangan, Muliakan Petani
Selain sampah, kemiskinan juga menjadi isu yang terus membayangi Yogyakarta, dengan banyak warga berharap pada program pengentasan yang mampu membawa perubahan nyata. Dampak sosial yang diakibatkan oleh kemiskinan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan mereka mendambakan solusi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Masyarakat Yogyakarta memandang keamanan sebagai fondasi bagi kenyamanan
hidup. Keamanan kota tidak hanya memberikan rasa tenang, tetapi juga menjadi syarat penting untuk menjamin lingkungan yang aman bagi semua.
Muhammad Sakur, S.Sos., Direktur Eksekutif Riset IPDA, menyatakan survei ini menyorotipentingnya kepemimpinan yang tidak hanya menawarkan visi besar tetapi juga kemampuan menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat, seperti lingkungan, kesejahteraan, dan keamanan. Dukungan signifikan dari pemilih muda juga menegaskan perlunya program- program inovatif yang relevan bagi masa depan Yogyakarta.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi UMBY: Tingkatkan Produksi Pangan, Muliakan Petani
"Dengan hasil survei ini, IPDA berharap seluruh kandidat dapat merumuskan program yang sesuai dengan kebutuhan warga, demi menciptakan kota Yogyakarta yang lebih sejahtera dan inklusif bagi semua generasi," pungkasnya. (Fxh)