yogyakarta

Ajakan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto kepada Generasi Z Sebagai Penjaga Demokrasi: Wujudkan Pilkada Serentak 2024 Berintegritas

Minggu, 24 November 2024 | 14:18 WIB
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto (Foto: Istimewa)

Krjogja.com – YOGYA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di DIY serentak pada 27 November 2024 menjadi momen penting bagi seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengajak kaum muda, khususnya Generasi Z, untuk menjadi penjaga demokrasi sekaligus pelopor pemilu yang bersih, sehat, dan berintegritas.

"Generasi Z adalah masa depan bangsa. Ayo, teman-teman muda, gunakan hak pilih kalian dengan datang ke TPS dan mencoblos secara benar," ujar Eko Suwanto dalam pernyataannya, Minggu (24/11/2024).

Menurut Eko, Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan. Dengan usia antara 17-24 tahun, mereka akan berkesempatan mengisi berbagai jabatan strategis dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Karena itu, kesadaran politik sejak dini menjadi kunci penting dalam menjaga suara rakyat dan melawan berbagai bentuk kecurangan.

Baca Juga: Eko Suwanto Terima Anugerah Penyiaran, Dorong Pancasila dan Budaya Lokal di Media Siaran

Eko menekankan bahwa peran kaum muda sangat dibutuhkan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan demokrasi, seperti upaya manipulasi atau kecurangan. Ia mengingatkan pentingnya belajar dari sejarah, ketika gerakan mahasiswa mampu mengawal demokrasi di masa lalu.

"Dulu, Bung Karno, BM Diah, dan Sukarni menjadi contoh nyata bagaimana kaum muda mampu memengaruhi perubahan besar. Kini, generasi muda juga memiliki peran penting dalam menghentikan potensi penyalahgunaan kekuasaan, seperti upaya revisi UU Pilkada yang pernah ditolak melalui aksi mahasiswa," jelas Eko.

Dengan daya kritis dan kemampuan memanfaatkan media sosial, Generasi Z dapat menjadi agen konstitusi yang kuat. "Gerakan di media sosial menjadi cara efektif untuk mengawasi dan melaporkan berbagai pelanggaran. Viralkan jika ada intimidasi atau penyalahgunaan kekuasaan. Demokrasi akan terjaga ketika etika, moral, dan aturan hukum dihormati," tambahnya.

Tantangan di Era Digitalisasi
Di era digital, tantangan bagi kaum muda tidak hanya berhenti pada partisipasi politik. Eko mengingatkan bahwa arus informasi yang masif melalui media sosial dan gadget harus dihadapi dengan bijak.

"Pascapandemi, digitalisasi meningkat pesat. Anak muda kini hidup dalam banjir informasi. Harapan saya, Generasi Z mampu selektif dan cerdas bermedia sosial," ujarnya.

Eko juga menekankan bahwa pemimpin daerah yang dipilih dalam Pilkada memiliki kewenangan besar, mulai dari penyusunan peraturan daerah hingga pengelolaan anggaran. Karena itu, memilih calon pemimpin dengan rekam jejak yang baik menjadi tanggung jawab bersama.

Eko mengajak generasi muda untuk menolak politik uang yang menjadi salah satu ancaman besar dalam pelaksanaan Pilkada. Menurutnya, keberanian menolak praktik tersebut adalah wujud nyata menjaga demokrasi.

"Jika dulu kalian menolak revisi UU Pilkada, sekarang kita juga harus berani melawan politik uang. Saya percaya anak muda mampu menjadi pengawas aktif, menjaga agar Pilkada berlangsung jujur dan adil," tegas Eko.

Ia juga mengingatkan pentingnya keteladanan dalam berdemokrasi. Proses politik yang sehat akan melahirkan pemimpin yang bermartabat. Anak muda pun diharapkan terlibat aktif, termasuk dalam penyusunan anggaran daerah, sebagai bentuk pendidikan politik yang nyata.

Mengawal Pilkada yang Bermartabat
Sebagai penutup, Eko Suwanto menyerukan kepada seluruh kaum muda DIY untuk bersama-sama menciptakan Pilkada yang bermartabat dan berbudaya. Tidak hanya dengan memilih secara rasional, tetapi juga turut mengawasi jalannya demokrasi.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB