yogyakarta

Daya Beli dan Harga Gabah Petani DIY Naik

Senin, 6 Januari 2025 | 19:45 WIB
petani mengumpulkan gabah hasil panen (dok)

KRjogja.com - YOGYA - Harga produsen gabah di tingkat petani Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2024 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 7.072,00 per kg naik 0,13 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp 7.062,92 per kg. Pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 0,04 persen, dari Rp 6.196,15 per kg menjadi Rp 6.198,91 per kg pada Desember 2024.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Herum Fajarwati mengatakan Survei Harga Produsen Gabah selama Desember 2024 mencakup 71 observasi, dengan rincian: kualitas GKG sebanyak 25 observasi atau 35,21 persen dan GKP sebanyak 46 observasi atau 64,79 persen. Hasil pemantauan ini diharapkan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) bagi instansi pemerintah terkait untuk menentukan langkah antisipatif dalam rangka pengamanan harga gabah.

Baca Juga: Manfaat Sertipikasi, Kementerian ATR/BPN,  Hasilkan Rp 882,7 T Melalui Hak Tanggungan di Tahun 2024

"Harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp8.000 per kg dengan varietas Cianjur terdapat di Kabupaten Sleman. Harga tertinggi di tingkat petani untuk gabah kualitas GKP senilai Rp6.300 per kg dengan varietas Inpari, IR-64, dan Situ Bagendit terdapat di Kabupaten Bantul. Harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp6.100,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas IR-64 di Kabupaten Bantul," tutur Herum dikantornya, Senin (6/1/2025).

Selama Desember 2024, Herum menyampaikan rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp7.072,00 per kg, naik 0,13 persen, dan di tingkat penggilingan Rp7.162,00 per kg, naik 0,25 persen. Rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp6.198,91 per kg, naik 0,04 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.248,91 per kg, turun 0,14 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Enam Tim Liga 2 Sudah Pastikan Lolos 8 Besar, Bagaimana Nasib PSIM?

"Gabah berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani pada Desember 2024, varietas Inpari 43,66 persen, varietas IR-64 sebesar 28,17 persen, varietas Ciherang 11,27 persen, varietas Cianjur, Mekongga, Situ Bagendit, Sunggal masing-masing 4,23 persen. Sedangkan rata rata kadar hampa (KH) GKG pada Desember 2024 sebesar 6,64 persen dan GKP 5,10 persen serta rerata kadar air (KA) GKG 12,09 persen dan GKP 22,52 persen," imbuhnya.

Sementara itu, Herum menyebut kemampuan daya beli petani perdesaan atau Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada Desember 2024, mencapai angka 104,41 naik 0,89 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu 103,49. Nilai Tukar Petani subsektor tanaman pangan sebesar 101,66; subsektor hortikultura 124,46; subsektor tanaman perkebunan rakyat 116,82; subsektor peternakan 101,55; dan subsektor perikanan 88,65.

Baca Juga: Siapa Patrick Kluivert? Ini Profil dan Biodata Lengkap Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia

"Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di DIY pada Desember 2024 secara umum mencapai 128,69 mengalami inflasi sebesar 1,80 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 126,42," ujar Herum.

Dari 38 provinsi pada Desember 2024, NTP pada 29 provinsi mengalami kenaikan sedangkan 9 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah sebesar 4,47 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Papua Barat sebesar 1,13 persen. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB