Krjogja.com - YOGYA - Ribuan warga Yogyakarta menggelar aksi solidaritas Palestina di titik nol kilometer Yogyakarta, Sabtu, 1 Februari 2025. Aksi tersebut bertema Kemenangan Gaza Menuju Pembebasan Al Aqsha ini diinisiasi Forum Ukhuwah Isalmiyah (FUI) DIY bersama Ormas Islam, Lembaga Kemanusiaan, Organisasi Mahasiswa, Pelajar dan Santri se-DIY.
Pantauan di lokasi, massa aksi berdatangan di Titik Nol Jogja sejak pagi dan berjalan kaki dari nol kilometer ke timur perempatan Gondomanan ke selatan. Sampai pertigaan Mbah Petruk ke barat menyusuri Jalan Bu Ruswo, Alun-alun Lor dan kembali lagi di Titik Nol.
Presidium FUI DIY, HM Syukri Fadholi mengatakan, kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, sejatinya menunjukkan kemenangan Rakyat Palestina. Selama 15 bulan, Rakyat Palestina menunjukkan ketabahannya yang luar biasa, bertahan menghadapi kebrutalan dan kebengisan penjajah Israel.
"Pejuang Palestina juga terus melakukan perlawanan secara gigih yang menyebabkan kerugian besar di pihak penjajah," ungkap Syukri.
Meski saat ini telah berlangsung tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, Ummat Islam di seluruh dunia harus terus memberikan dukungan untuk perjuangan rakyat Palestina. Pasalnya menurut dia, Israel bisa berbuat curang dan melanggar perjanjian.
"Seperti terlihat saat ini dengan penyerangan yang semakin intens dilakukan penjajah Israel di wilayah Tepi Barat Palestina," ungkapnya.
Aksi kepedulian untuk Palestina juga harus terus dilakukan untuk mengingatkan dunia terhadap kekejaman Penjajah Israel. Selama 15 bulan terakhir, mereka telah membunuh lebih dari 46 ribu jiwa yang sebagian besarnya anak-anak dan wanita.
"Mereka juga telah menghancurkan lebih dari 90 persen bangunan, sehingga tidak ada lagi tempat tinggal bagi warga Gaza. Dan yang lebih penting, aksi demi aksi kepedulian perlu terus dilakukan untuk mengingatkan dunia bahwa sudah lebih dari 70 tahun penjajahan Israel di Palestina berlangsung dan menyebabkan kesengsaraan jutaan warga Palestina," jelasnya.
Sementara, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Muhammad Chirzin dalam orasinya menyatakan, gencatan senjata Israel dan Hamas resmi berlaku di Jalur Gaza Palestina. Namun Israel beberapa kali melakukan pengkhiatan gencatan senjata.
Genvatan senjata sempat tertunda tiga jam lamanya, di mana Israel sempat melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Hamas menyerahkan tiga sandera warga Israel di sisi lain Israel membebaskan 90 warga Palestina tahanannya Kepatuhan Brigade Al Qassam Hamas pada perjanjian Bergantung pada komitmen Israel.
"Kami mendesak masyarakat internasional awasi ketat. Pastikan Israel mematuhi gencatan senjata. Para inisiator gencatan senjata Israel-Palestina Harus bertanggung jawab terhadap pengkhianatan," tambahnya.
Korlap Aksi, Akhid Subiyanto mengatakan, rakyat Indonesia akan terus berdiri bersama rakyat Palestina sesuai amanat Konstitusi, Pembukaan UUD 1945. Dengan tegas Indonesia menyatakan, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Maka wajib hukumnya negara Indonesia untuk mendukung Kemerdekaan Palestina dan menghapus penjajahan Israel," pungkasnya. (Fxh)