yogyakarta

Pengelolaan Limbah RT dengan Maggot, Inovasi dan Solusi Ramah Lingkungan

Rabu, 12 Februari 2025 | 19:20 WIB
Ichsan Luqmana Indra MSi menyampaikan materi pengolahan sampah organik dengan Maggot. ( Foto - Istimewa)

 

Krjogja.com - YOGYA - Sebanyak 60 anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Jatimulyo Kota Yogyakarta mengikuti Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) membahas pengelolaan limbah Rumah Tangga (RT) dengan maggot di Masjid Baitul Karim.

Ambar Pratiwi MSc, Ketua Tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta pendampingan dalam mengolah sampah organik agar lebih bernilai guna dan ramah lingkungan. Kegiatan ini, tim pelaksana dari Biologi UAD terdiri dari Ambar Pratiwi MSc, Ichsan Luqmana Indra P MSi, Eri Eryati.dan Sutan NurChamida – bersama dengan mahasiswa, memperkenalkan metode inovatif pengolahan limbah organik menggunakan maggot.

Ambar Pratiwi mengatakan, maggot, larva dari lalat, memiliki kemampuan untuk mempercepat dekomposisi sampah organik secara signifikan. "Proses biokonversi yang dilakukan maggot menghasilkan kompos berkualitas tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sekaligus mengurangi volume sampah yang berpotensi mencemari lingkungan," ujarnya, Selasa (11/02/2025).

Baca Juga: BP Haji Siap Jadi Otoritas Tunggal Penyelenggara Haji 2026, Gandeng KemenPAN RB untuk Penguatan Kelembagaan

Sedangkan Ichsan LIP menjelaskan, metode pemanfaatan maggot dalam pengolahan limbah organik merupakan salah satu inovasi ramah lingkungan. Dengan mengoptimalkan peran maggot, limbah organik diubah menjadi kompos dalam waktu yang relatif singkat, sehingga tidak hanya membantu mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga menyediakan pupuk yang dapat menunjang kegiatan pertanian dan penghijauan di lingkungan sekitar.

Sementara itu, Isnaini selaku Pimpinan PRA Jatimulyo mengapresiasi inisiatif kegiatan ini. "Melalui pelatihan ini, anggota kami mendapatkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap metode ini dapat menjadi model pengelolaan limbah yang bisa direplikasi oleh komunitas lain demi mendukung keberlanjutan lingkungan," ucapnya.

Ditambahkan Ambar Pratiwi, PKM memiliki harapan, kegiatan ini menjadi titik awal transformasi pengelolaan limbah di tingkat masyarakat. Peningkatan kesadaran dan penerapan teknologi hijau, di masa mendatang. Model pengolahan limbah menggunakan maggot dapat dikembangkan lebih luas, memberikan dampak positif bagi lingkungan serta membuka peluang ekonomi baru berbasis lingkungan. (Jay).

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB