yogyakarta

Mahasiswa UAJY Raih Best Presentation di ACP 2025 Jepang, Angkat Inovasi Penanganan Bencana

Selasa, 4 Maret 2025 | 11:45 WIB
Mahasiswa UAJY, Valensia Elsa Kurnia dan Davina Anabelle Tan meraih penghargaan sebagai Best Presentation dalam Asian Cooperative Program (ACP) 2025

KRjogja.com - Dua mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Valensia Elsa Kurnia (Sistem Informasi 2022) dan Davina Anabelle Tan (Manajemen Internasional 2023), berhasil meraih penghargaan Best Presentation dalam Asian Cooperative Program (ACP) 2025. Acara ini berlangsung di Kansai University of International Studies, Jepang, pada 6-17 Februari 2025.

ACP merupakan program tahunan yang digelar dua kali dalam setahun oleh Kansai University of International Studies (KUIS). Tahun ini, ACP mengusung tema "Safety Management and Japanese Culture", yang membahas manajemen keselamatan saat bencana alam. Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Dari Indonesia, terdapat perwakilan dari tiga universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Lampung (Unila), dan UAJY.

Sebelum terpilih mewakili UAJY di ACP 2025, Elsa dan Davina harus melalui seleksi di tingkat program studi. Selain mereka, mahasiswa UAJY lain yang turut berpartisipasi adalah Anggi Bunga Raya (Manajemen Internasional), Alfonsila Satrio Adista Prabowo (Informatika), dan Sheilla Amara Putri (Teknologi Pangan).

Dalam ajang ini, tim UAJY mengangkat topik inovatif berupa pengembangan aplikasi untuk membantu pemulihan kota pascabencana. Ide brilian ini berhasil menarik perhatian juri dan akhirnya mengantarkan Elsa dan Davina meraih penghargaan Best Presentation.

Belajar dari Jepang dalam Manajemen Bencana

Davina mengungkapkan ketertarikannya terhadap program ACP karena ingin mendalami strategi manajemen keselamatan Jepang dalam menghadapi bencana.

"Banyak mahasiswa maupun masyarakat Indonesia yang belum tahu bagaimana cara yang tepat menangani bencana alam. Dengan mengikuti ACP ini, saya jadi lebih paham bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan," ujar Davina.

Sementara itu, Elsa merasa bahwa ACP bukan hanya kesempatan belajar tentang mitigasi bencana, tetapi juga ajang memperluas wawasan budaya.

"Ini peluang besar, tidak hanya untuk belajar soal bencana, tetapi juga memahami budaya negara lain," kata Elsa.

Salah satu tantangan yang dihadapi tim UAJY selama ACP adalah perbedaan bahasa. Namun, dengan kerja keras dan persiapan matang, mereka tetap mampu menyampaikan presentasi dengan maksimal.

Elsa mengaku merasa lega dan bangga saat namanya diumumkan sebagai pemenang Best Presentation. Sementara Davina merasa bahwa perjuangan mereka selama program akhirnya terbayar lunas dengan penghargaan tersebut.

Elsa berharap kampus semakin mendukung mahasiswa untuk ikut serta dalam ajang internasional seperti ACP.

"Mahasiswa UAJY jangan takut mencoba! Kesempatan tidak selalu datang, dan kampus pasti siap memfasilitasi mahasiswa yang ingin berkembang," pesannya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di level internasional, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang yang ada. (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB